DREAMERSRADIO.COM - Warga perbatasan RI-Filipina di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara mengeluhkan naiknya harga kebutuhan pokok selama ramadan dan jelang lebaran 2015. Beruntung, Disperindag setempat menggelar kegiatan Pasar Murah Lebaran 2015 sehingga warga Sangihe merasa terbantu.
"Kami sangat terbantu karena harga kebutuhan pokok di Sangihe sangat mahal jika dibandingkan dengan di Kota Manado," kata Merry (37), warga Sangihe, Sabtu (27/6).
Menurut Merry, kegiatan pasar murah yang digelar Disperindag Sulut mampu sedikit mengurangi beban warga, khususnya jelang lebaran.
"Dengan adanya pasar murah ini, biaya memasuki lebaran sedikit berkurang karena memperoleh harga khusus," ujar Merry.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw mengatakan pasar murah kali ini dilakukan di Kepulauan Sangihe yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina.
Baca juga: Ada Wanita dan Satu Pendatang Baru, Ini Daftar Terbaru Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes
"Hari sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud," ujar Jenny.Menurut Jenny, antusias warga Sangihe membeli kebutuhan pokok dalam kegiatan pasar murah Lebaran sangat tinggi.
"Kami sangat senang karena bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat kepulauan untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dari pasaran," jelasnya.
Kebutuhan pokok yang dijual dalam pasar murah Lebaran yakni beras, gula pasir, minyak goreng, mentega, tepung terigu dan lain sebagainya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bina pasar dan Distribusi Disperindag Sulut Olga Mokoginta mengatakan pasar murah Lebaran rencananya akan dilakukan di 30 titik yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Sulut.
"Pasar murah Lebaran ini diprioritaskan bagi masyarakat yang merayakan Idul Fitri dengan penghasilan golongan menengah ke bawah," jelasnya. [tar]