DREAMERSRADIO.COM - Polisi Di Raja Malaysia menemukan 30 kuburan massal di negara bagian Perlis, yang diyakini berisi 100 jenazah Muslim Rohingya dan migran Bangladesh. Temuan ini terungkap tak lama setemah Kementerian Dalam Negeri Malaysia membantah keras adanya kamp perdagangan manusia di wilayahnya.
Mingguan Malaysia, edisi minggu surat kabar Utusan Malaysia, melaporkan kuburan -- terletak di hutan Padang Besar dan Wang Kelian, ditemukan pertengahan Mei 2015 lalu. Sampai dua pekan temuan itu tak terungkap ke pers.
Surat kabar itu juga memberitakan polisi juga menangkap beberapa orang asing dan warga desa di sekitar lokasi kuburan, dan akan didakwa melanggar UU anti-Perdagangan Manusia dan Penyelundupan Migran, atau UU tahun 2007. Mereka dicurigai membawa migran dan menampungnya.
Mengutip seorang sumber, Mingguan Malaysia menulis para migran diyakini berpindah dari satu ke lain lokasi. Sejauh ini operasi penggalian masih berlangsung, dan tim forensik kemungkinan akan membemukan jenazah lebih banyak lagi. Bukan tidak mungkin ada kamp-kamp pengungsi lain di sekitar lokasi.
Mereka yang ditangkap di lokasi kuburan massal adalah seorang pengusaha asal Wang Kelian. Sang pengusaha mengatakan putus asa bisnis pariwisata-nya turun akibat kontrol paspor yang ketat di perbatasan, dan beralih ke bisnis lain; perdagangan manusia.
Sebelumnya, Sekjen Kemendagri Malaysia Datuk Alwi Ibrahim mengatakan penyelidikan belum menemukan adanya kamp perdagangan manusia dan kuburan massal di Malaysia.
Di Bangladesh, surat kabar The Daily Star melaorkan sedikitnya 250 ribu WN Bangladesh ditahan di kamp-kamp di hutan Thailand. Mereka hanya akan dibebaskan jika keluarganya membawa uang tebusan.