DREAMERSRADIO.COM - Yunani dan sejumlah negara Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan dalam pertemuan terakhir mereka di Brussels, Belgia pada Rabu (11/2) kemarin yang membicarakan masalah utang dan pinjaman. Jika tidak mendapatkan pinjaman baru, Yunani terancam bangkrut.
Dilaporkan oleh Reuters, dalam pembicaraan yang berlangsung hingga tengah malam itu Yunani menolak semua draf kesepakatan baru soal perpanjangan pinjaman. Yunani sendiri didesak agar segera membayarkan pinjaman yang telah diajukan sebelumnya.
Kepala Persatuan Menteri Keuangan Uni Eropa Jeroen Dijsselbloem mengatakan meski mereka gagal mendapatkan kesepakatan baru, pertemuan tersebut setidaknya bersifat konstruktif dan akan segera dilanjutkan di pertemuan berikutnya pada Senin (16/2) mendatang.
“Kami baru saja menyelesaikan diskusi yang sangat intens, konstruktif, membahas banyak bidang dan juga membuat sebuah progres. Tapi sayangnya progres tersebut belum sampai ke arah kesepakatan bersama,” jelas Dijsselbloem.
Baca juga: Pemandangan Indah, Ini 5 Lokasi Syuting Drama Korea di Luar Negeri
Dalam kesepakatan sebelumnya, Pemerintah Yunani harus membayar utang mereka dari pinjaman sebelumnya kepada Bank Sentral Eropa paling lambat akhir bulan ini. Jika mereka tidak menyetujui kesepakatan baru, maka Yunani tidak akan bisa mendapatkan pinjaman baru sebesar 7 Miliar Euro. Yang artinya negara tersebut akan kehabisan uang dan bangkrut.Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dalam pertemuan tersebut mencoba untuk melakukan negosiasi ulang. Namun sayangnya tidak ada hasil signifikan dari permintaan negosiasi tersebut. Padahal, dalam masa kampanyenya saat pemilu lalu Tsipras menjanjikan upaya renegosiasi dengan Uni Eropa soal utang tersebut.
Namun begitu, Yunani tetap berharap agar dipertemuan berikutnya mereka akan dapat segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan solusi yang menguntungkan bagi mereka dan negara Eropa lainnya.
“Sekarang kita tengah mempersiapkan untuk pertemuan berikutnya di hari Senin. Kami berharap di akhir pertemuan nanti, akan ada suatu keputusan yang optimal dari sudut pandang Yunani dan rekan negara Uni Eropa lainnya,” jelas Menteri Keungan Yunani Yanis Varoufakis.
(Reuters/Kompas/Syf)