DREAMERSRADIO.COM - Sejumlah gereja Katolik, Kamis (12/2), menyerukan boikot film 'Fifty Shades of Grey' karena dinilai merusak wanita dan mengkampanyekan kekerasan seksual. Richard Malone, uskup Buffalo, menulis surat ke Konferensi Uskup Katolik AS mengenai film ini.
"Perbedaan antara pesan 'Fifty Shades of Grey' dan desain Tuhan adalah penyerahan diri dan pengorbanan diri untuk cinta, pernikahan dan keintiman seksual, bukan lagi sesuatu yang agung," tulis Malone.
Kecaman juga disampaikan Asosiasi Keluarga AS dan Pusat Eksploitasi Seksual. Keduanya mendesak warga AS untuk tidak menyaksikan film ini. "Ini bukan film mainstream yang sehat. Kami ingin jaringan bioskop menolak memutar film ini," ujar Tim Wildmon, ketua Asosiasi Keluarga Amerika, kepada Associated Press.
Amanda Smith, juru bicara Pusat Eksploitasi Seksual Nasional, mengatakan; "Yang konyol dalam film itu adalah mengagungkan kekerasan seksual terhadap perempuan. Semua itu kebohongan."
Film ini, menurut Smith, bercerita tentang kekerasan fisik dan membenarkannya karena wanita menginginkan. Film juga mendorong bahwa wanita yang patuh dan tunduk bisa memperbaiki dan menundukan orang keras.
Baca juga: Baru Akan Tayang, Ini Alasan Film 'Fifty Shades Freed' Diprediksi Akan Puncaki Box Office!
Film ini diangkat dari novel karya EL James dengan judul sama. Novel bercerita tentang seorang mahasiswi dan perselingkuhannya lelaki usia 27 tahun. Menurut James, jika film itu dianggap mengkampanyekan kekerasan terhadap wanita, mengapa novel-nya tidak ditanggapkan dari rak toko buku.