DREAMERSRADIO.COM - Pusat lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara, Gang Dolly yang terdapat di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (18/6) kemarin resmi ditutup oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Lewat sebuah deklarasi yang dilangsungkan di Islamic Center Surabaya, Gang Dolly pun kini dilarang menjalankan bisnis prostitusinya lagi.
Seperti dilansir dari lama Kompas.Com, Gang Dolly yang terletak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya itu sudah melangsungkan bisnis prostitusi sejak puluhan tahun lalu. Namun kini, pemerintah berharap dengan ditutupnya Gang Dolly tidak ada lagi pusat kemaksiatan di Kota Pahlawan tersebut.
"Yang harus dipertahankan adalah sesuatu hal positif, kalau tidak positif tidak perlu dipertahankan," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri saat memberikan sambutan pada acara Deklarasi Warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, untuk Alih Fungsi Wisma dan Alih Profesi Wanita Harapan.
Meski sempat ditentang oleh sejumlah kelompok dan warga sekitar lokalisasi prostitusi, Gang Dolly dikatakan oleh Walikota Surabaya tetap harus ditutup karena memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat sekitar ke depannya. Salah satunya adalah penyebaran penyakit HIV/AIDS.
Selain itu, masalah moral dan agama juga menjadi pertimbangan penutupan Gang Dolly tersebut. Dari data yang dikumpulkan oleh Pemkot Surabaya, hampir 30% dari PSK yang berada di lokalisasi tersebut masih anak-anak.
Kini, ratusan wanita yang bekerja sebagai salah satu PSK di Gang Dolly telah diberikan bantuan oleh pemerintah dengan sejumlah uang kompensasi untuk mereka memulai kehidupan baru dengan membangun pusat perekonomian yang baru.
Gang Dolly dianggap menjadi pusat prostitusi terbesar di Asia Tenggara yang bahkan melebihi kawasan serupa seperti yang ada di Thailand, dan Geylang di Singapura.
Hmm.. Bagaimana tanggapanmu, Dreamers? (Kompas/Syf)