Saat peristiwa pengeboman yang terjadi di Boston, seorang pria Saudi langsung diamankan oleh pihak berwenang. Namun pihak Kepolisian Boston menyatakan pria Saudi yang ditangkap tidak terlibat dalam aksi pengeboman tersebut, dan hanya dianggap saksi.
Dilansir dari CNN, pria yang diketahui merupakan seorang mahasiswa hanya berada ditempat dan waktu yang salah ketika bom meledak di Boston. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan juru bicara Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington, Jail Aljubeir.
“Pria yang tinggal di Revere itu hanya dianggap sebagai saksi,” ungkap Jail seperti dikutip The Boston Globe.
Baca juga: Detik-detik Menegangkan Ledakan Bom Kampung Melayu yang Terekam CCTV
Jail menambahkan, pihak keamanan AS juga menginformasikan sejauh ini belum ada warga negara Arab Saudi yang diduga sebagai tersangka.“Kami juga ingin tahu mengenai proses investigasi sama seperti orang lain. Oleh sebab itu kami terus bekerja sama dari dekat dengan pihak keamanan AS,” tutur Jail.
Ketika peristiwa itu terjadi, pria Saudi yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan sedang berada di lokasi karena ingin menyaksikan akhir pertandingan lari marathon. Dia sudah berada di Boston sejak tanggal 14 April untuk makan malam dengan seorang teman.
Ia ditangkap seorang warga sipil karena lari dari titik ledakan sebelum insiden terjadi. Pria ini mengalami luka bakar dan sempat dirawat di rumah sakit. Selain pria tersebut, kata Jail, insiden ini juga melukai seorang mahasiswi kedokteran asal Saudi yang berada di lokasi bersama suami dan anaknya.