Jika Jokowi masih disibukan bagaimana mengatasi kemacetan yang terjadi di Jakarta, maka di Ibukota Estonia, sebuah program telah sukses diterapkan. Pasalnya Walikota Tallinn telah menggratiskan seluruh kendaraan umum untuk warganya, sehingga banyak warga yang memilih transportasi umum.
Dilansir dari Reuters, Tallinn menjadi ibukota pertama di dunia yang memberikan transportasi umum gratis untuk semua warganya, tanpa terkecuali. Mereka hanya membutuhkan kartu transit yangn membuktikan kalau dirinya benar tercatat tinggal di Tallin.
Dengan memperlihatkan kartu transit tersebut, maka warga bisa naik bus, angkot dan trem secara gratis. Caranya, ketika naik kendaraan kartu tersebut digesekan ke alat pembaca elektronik. Jika hal tersebut tak dilakukan, maka bisa terkena denda 40 euro atau Rp 500 ribu.
Baca juga: Mulai 7 Mei Seluruh Transportasi Kembali Beroperasi, Mudik Tetap Dilarang
Kebijakan ini digagas oleh Walikota Edgar Savisaar yang bertekad menekan angka kemacetan dan polusi, sambil mengurangi biaya hidup warga yang miskin. Ia menyebut programnya itu sebagai gaji ke-13. Karena berkat kebijakan itu maka setiap kepala keluarga bisa melakukan penghematan setara belanja satu bulan.Sementara itu, Wakil Walikota Taavi Aas mengklaim ujicoba ini telah berhasil dengan memuaskan dan program ini memakan anggaran 12 juta euro per tahun (Rp 150 miliar). Dinas Transportasi mencatat jumlah penumpang naik 10 persen, sedangkan mobil yang lalu lalang turun 15 persen.
Lalu jajak pendapat yang dilakukan pemkot menunjukkan bahwa 9 dari 10 warga kota puas dengan proyek tersebut. Transportasi umum gratis sebenarnya bukan hal baru, namun Tallin menjadi ibu kota negara pertama yang melakukannya.
Sebelumnya Hasselt di Belgia dan Colomiers di Perancis dan beberapa kota di China sudah mengaplikasikannya. Taavi mengklaim Tallinn adalah kota terbesar setelah Changning di China yang menggratiskan transportasi publik.