DREAMERS.ID - Sebelumnya dikonfirmasi pihak otoritas korban jiwa 18 orang, namun sejauh ini korban tewas di penembakan massal negara bagian Maine, Amerika Serikat pada Rabu (25/10) waktu setempat dilaporkan adalah 22 orang.
Pihak kepolisian negara bagian dan lokal telah mengidentifikasi pria berusia 40 tahun Robert R. Card sebagai orang yang bertanggungjawab dalam kasus ini alias sang pelaku setelah sebelumnya mengunggah di Facebook foto-foto pria Tengah memegang senapan semi-otomatis.
"Kami memiliki ratusan petugas polisi yang bekerja di seluruh negara bagian Maine untuk menyelidiki kasus ini guna menemukan Card, yang merupakan orang yang 'diminati'," kata Komisaris Keamanan Publik Maine Mike Sauschuck pada konferensi pers, dikutip Reuters via CNBC Indonesia.
Belakangan diketahui, Card diidentifikasi pula sebagai instruktur senjata api terlatih dan anggota cadangan Angkatan Darat Amerika Serikat yang baru-baru ini melaporkan jika ia memiliki masalah kesehatan mental, termasuk mendengar suara-suara di kepalanya. Ia juga dilaporkan sempat mengancam akan menembak pangkalan Garda Nasional.
Baca juga: Empat Orang Resmi Didakwa Jadi Pelaku Serangan Concert Hall Moskow, Siapa Mereka Sebenarnya?
"Card juga dilaporkan telah dimasukkan ke fasilitas kesehatan mental selama dua minggu selama musim panas 2023 dan kemudian dibebaskan," demikian pemberitahuan dari Pusat Informasi & Analisis Maine.Sayangnya, Card hingga kini masih buron dan belum ditemukan keberadaannya. Melansir ABC, Penyelidik telah mencari Robert Card sepanjang hari.
Seperti yang diinfokan sebelumnya, lokasi penembakan terjadi di dua tempat di bar dan arena bowling yang berjarak sekitar empat mil (6.5 km) di Lewiston, bekas pusat tekstil. Reuters sebelumnya mengatakan jika ada lokasi penembakan ketiga di pusat distribusi Walmart, namun pihak Walmart kemudian memberi pernyataan ke media lokal jika tidak ada penembakan yang terjadi di tempat mereka.
Adapun jumlah penembakan di AS yang melibatkan empat orang atau lebih telah melonjak sejak pandemi Covid-19 di mana 647 kasus terjadi pada 2022 dan 679 kasus diperkirakan terjadi pada tahun 2023.
Penembakan massal paling mematikan yang pernah tercatat di AS adalah pembantaian 58 orang oleh seorang pria bersenjata yang menembaki festival musik country Las Vegas dari sebuah hotel bertingkat tinggi pada 2017.
(rei)