DREAMERS.ID - Perayaan Tahun Baru Imlek di Amerika Serikat dinodai oleh tragedi penembakan massal yang menyisakan duka mendalam dan disebut sebagai salah satu insiden penembakan massal terburuk di California karena menewaskan 11 orang pada hari Sabtu (21/01) waktu setempat.
Dari kesaksian seorang warga Monterey Park bernama Chester Hong yang memberikan informasi kepada AFP via Detik, ia menduga jika penembakan massal itu karena ada masalah dalam undangan pesta dansa perayaan Imlek di sana.
"Istrinya diundang ke pesta itu, tapi suaminya (pelaku) tak bisa diundang. Suaminya mungkin kesal dan cemburu," ujar Hong.
Karena ditolak, ia langsung beranjak ke studio dansa lainnya, Lai Lai Ballroom & Studio namun seorang warga menggagalkan aksi pelaku paruh baya bernama Hu Can Tran yang diketahui berusia 70 tahun.
Baca juga: Empat Orang Resmi Didakwa Jadi Pelaku Serangan Concert Hall Moskow, Siapa Mereka Sebenarnya?
Seperti yang diinfokan sebelumnya, seorang pria Asia melepaskan tembakan di sebuah studio dansa di Monterey Park yang menewaskan 11 orang. Belakangan, tersangka ditemukan tewas bunuh diri di dalam sebuah mobil diduga menembak dirinya sendiri ketika polisi mengepung mobilnya.Penemuan tersangka tak bernyawa itu terletak di Torrance, beberapa kilometer dari lokasi penembakan di Monterey Park. Bahkan, para petugas yang mengepung mobilnya mendengar suara tembakan di dalam mobil.
Menurut kesaksian wanita yang sebelumnya disebutkan adalah istri sang pelaku, ia telah bercerai dengan terduga pelaku. Menurut wanita yang enggan menyebutkan identitasnya, mereka bertemu sekitar 20 tahun lalu dan menikah namun berakhir perceraian pada tahun 2006.
Menurut mantan istrinya tersebut, Tran sebenarnya bukan oprang yang suka kekerasan namun Tran termasuk orang yang tempramen dan tidak sabar. Ia sering mengeluh dan marah jika misalnya salah melangkah ketika berdansa. Seseorang lainnya yang mengaku mengenal Tran juga mengatakan jika Tran kerap mengeluhkan beberapa pelatih dansa di Monterey Park.
(rei)