DREAMERS.ID - Kasus COVID-19 harian Korea Selatan telah melebihi 100.000 pada hari Jumat (18/2) untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai pada awal 2020. Hal ini disebabkan oleh varian omicron yang sangat menular menyebar dengan cepat.
Melansir laman Korea Herald, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 109.831 infeksi COVID-19 baru per Jumat (18/2), termasuk 109.715 kasus lokal, dan meningkatkan total beban kasus menjadi 1.755.806.
Korban tewas akibat COVID-19 mencapai 7.283, naik 45 dari Kamis, dengan kematian adalah 0,41 persen. Jumlah pasien COVID-19 yang sakit kritis mencapai 385, turun empat dari hari sebelumnya, menandai hari kelima berturut-turut di atas 300.
Angka kasus harian dapat terus meningkat ke depannya karena pemerintah Korea Selatan justru akan melonggarkan sebagian aturan jarak sosial, tampaknya untuk membantu pedagang kecil yang menanggung beban besar dampak pandemi.
Pemerintah memutuskan pada hari sebelumnya untuk memperpanjang jam operasional kafe dan restoran satu jam menjadi 10 malam mulai akhir pekan ini, dari yang semula jam 9 malam. Namun batas pertemuan pribadi tetap sama, maksimal enam orang.
Otoritas kesehatan sebelumnya memperingatkan bahwa kasus baru harian dapat mencapai 170.000 pada akhir bulan ini, bahkan diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar 270.000 pada pertengahan Maret, sekitar tujuh minggu setelah omicron menyebar luas di Korea Selatan.
Di sisi lain, pada Jumat (18/2), sebesar 30,07 juta orang atau 58,6 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan, telah menerima suntikan booster. Jumlah orang yang divaksinasi lengkap mencapai 44,27 juta, terhitung 86,3 persen, berdasarkan data KDCA.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
(mth)