Dreamland
>
Berita
>
Article

Studi Mengatakan Bahwa Fans K-Pop Hidup Lebih Bahagia

03 November 2021 16:30 | 1054 hits

DREAMERS.ID - Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the Korean Society of School Health, mengatakan bahwa penggemar obsesif K-pop dan mereka yang memiliki minat mendalam pada bidang tertentu lainnya cenderung lebih bahagia daripada yang lain.

Melansir laman Korea Times, dalam sebuah penelitian yang diperkenalkan oleh Korea Food Forum, sebuah tim yang dipimpin oleh profesor Park Hyun Ju dari Fakultas Keperawatan di Universitas Nasional Kangwon menganalisis kesehatan mental mahasiswa.

Tim peneliti mengkategorikan mahasiswa menjadi dua kelompok: "otaku" dan "non-otaku". "Otaku" adalah istilah Jepang untuk mereka yang secara obsesif tertarik pada hal-hal tertentu. Di Korea Selatan, perilaku itu disebut "deokhu" dan aktivitas orang-orang seperti itu disebut "deokjil."

Orang-orang ini mempelajari atau mengumpulkan apa pun yang berhubungan dengan obsesi mereka, yang bisa berupa apa saja termasuk selebriti, komik, animasi, patung, fiksi ilmiah, dan permainan.

Mereka sebelumnya menghadapi prasangka negatif dan dipandang kurang memiliki keterampilan sosial, tetapi persepsi itu telah berubah dalam beberapa tahun terakhir karena mereka menjadi aktif terlibat dalam komunikasi online dan pertemuan offline seperti klub penggemar.

Di antara siswa yang diteliti oleh tim peneliti, 30 persen dikategorikan sebagai otaku sedangkan 70 persen tidak. Rasio 30-70 antara otaku dan non-otaku mirip dengan penelitian sebelumnya di mana 27 persen responden mengidentifikasi diri mereka sebagai "deokhu".

Peneliti mengkategorikan peserta dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Apakah Anda pernah mengabaikan tugas rutin Anda karena mengejar minat Anda?" dan "Apakah Anda tidak menyesal tidak peduli berapa banyak uang yang Anda habiskan untuk mengejar minat Anda?"

Tim peneliti kemudian mengukur tingkat kebahagiaan masing-masing kelompok. Kelompok non-otaku mendapat skor 40,21, sedangkan kelompok otaku mendapat skor lebih tinggi yaitu 43,17.

"Sementara tingkat kebahagiaan orang Korea diukur dalam hal PDB per kapita, kesehatan dan harapan hidup lebih tinggi dari rata-rata global, tingkat kebahagiaan subjektif, yang dievaluasi oleh orang Korea sendiri, rendah," kata Park.

Dia secara khusus menunjuk pada tingkat kebahagiaan yang rendah dari kaum muda di Korea. Sebuah survei tahun 2019 menunjukkan bahwa mereka yang berusia 20-an mencetak tingkat kebahagiaan 52,64 persen, jauh lebih rendah daripada 59,24 dari mereka yang berusia 50-an.

"Aktivitas semacam itu (minta terhadap sesuatu) dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang dengan membuat mereka berkonsentrasi dan terlibat dalam sesuatu yang menarik minat mereka," tutur Park, juga menunjukkan tingkat sentimen negatif yang rendah, seperti kemarahan atau kecemasan.

"Persepsi negatif tentang 'deokjil' harus diubah. Mereka sebenarnya dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental anak muda," tambahnya.

(mth)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio