Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Artis
>
Article
Berurai Air Mata, Luna f(x) Buka-bukaan Tentang Sulli dan Depresi yang Dideritanya
04 Maret 2020 10:21 | 2209 hits

DREAMERS.ID - Meski sudah tidak berada dalam satu grup, Luna dan mendiang Sulli masih menjalani hubungan yang sangat baik. Meninggalnya Sulli membawa luka mendalam bagi Luna, hingga mengalami depresi dan gangguan panik.

Pada episode terbaru MBC Human Documentary People is Good (03/03), Luna menceritakan tentang kedekatannya dengan Sulli, “[Ketika kami tinggal bersama], Sulli menjadi sangat kesepian. Saya berkata bahwa kita harus mendapatkan anak anjing dan yang saya bawa ke asrama adalah anjing ini. Dia adalah anjing pertama Sulli”.

Luna mengaku belum bertemu Sulli setelah Sulli meninggalkan f(x) pada 2015, dan berkata sambil menangis, “[Ketika saya mendengar berita kematiannya], saya duduk di jalan dan menangis. Dia menghubungi saya [sebelum dia meninggal]”.

“Untuk pertama kalinya dalam 15 tahun, dia menggunakan kalimat tidak formal dengan saya dan berkata, ‘Unni , aku ingin bertemu denganmu’. Saya bisa mengatakan bahwa itu adalah pesan yang dia kirim setelah menahannya untuk waktu yang lama,” kata Luna.

Baca juga: Luna f(x) Akan Debut Musikal Broadway

Ia melanjutkan, “Saya merasa sangat bersalah sebagai kakaknya. Seharusnya saya mendekatinya dulu untuk bicara. Saya seharusnya mengatakan sesuatu, saya seharusnya mengatakan kepadanya bahwa saya lebih mencintainya”.

Tidak lama setelah Sulli meninggal pada bulan Oktober, teman dekat dan teman sekamar Luna juga meninggal. Luna berkata, “Dia seperti keluarga bagiku. Kami tinggal bersama di rumah yang sama. Tidak ada teman lain seperti dia. Hidupnya pasti sangat sulit. Saya tidak bisa mengerti semuanya, tapi saya tahu pasti sangat menyakitkan”.

Kemudian Luna mengungkapkan bahwa dirinya menderita depresi dan gangguan panik, “[Dahulu], kondisiku sangat buruk. Itu sangat sulit. Mungkin tidak terlihat, namun saya mengalami serangan panik yang parah. Itu berdampak pada fisikku. Saya bahkan tidak bisa naik mobil”.

“Setelah saya masuk, tangan dan kaki saya akan bergetar dan saya tidak bisa bicara, dan rasanya seperti gila. Saya terlalu takut untuk naik mobil,” paparnya.

(mth)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio