DREAMERS.ID - Penampilan grup band era 90-an, Base Jam di acara Aceh Culinary Festival (ACF) yang digelar di Taman Sulthanah Safiatuddin, Aceh, pada Minggu (7/7/19) malam tiba-tiba dihentikan paksa oleh sejumlah massa.
Melansir CNN Indonesia, menurut Ketua Majelis Pengajian dan Zikir Tasawuf Tauhid dan Fiqh (Tastafi) Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani, konser Base Jam dalam acara kuliner tersebut tak sesuai dengan penerapan syariat Islam.
"Pembubaran ini karena pihak panitia ingkar janji, sebab sebelumnya kita sudah pernah duduk dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh terkait tidak digelarnya konser tersebut, jika pun ada [konser] hanya mempromosikan kuliner Aceh," kata dia, di Banda Aceh, Senin (8/7) dikutip dari Antara.
Menurutnya, pihak panitia meinta Base Jam membawakan lagu Aceh dan lagu religi. Namun pada saat itu Base Jam membawakan lagu mereka sendiri yang kebanyakan memiliki lirik soal cinta. "Semua membenarkan dan membolehkan mereka untuk tampil membawakan lagu Aceh dan lagu religi, tapi waktu di lapangan tidak sesuai dan mereka (Base Jam) membawakan lagu mereka setelah sebelumnya menyumbangkan lagu Aceh," terangnya.
Akibatnya massa yang menghadiri acara tersebut tak bisa menahan amarah dan menghentikan penampilan Base Jam secara paksa. "Mungkin masyarakat terkesan tidak dihargai dan saat itu tidak dapat diredam," katanya.
Pihak Base Jam sendiri melalui akun Instagram resminya mengungkapkan penyesalannya soal pembubaran tersebut. "Kami sangat menyesal dan menyayangkan situasi yang terjadi semalam, terutama dari rencana kami menyanyikan 10 lagu akhirnya hanya bisa tiga lagu semalam," ucap Ardhini Citrasari alias Sita, sang bassis.
Sang vokalis, Sigit Wardana juga menyesali kejadian tersebut, apalagi itu merupakan kali pertama Base Jam manggung di Aceh. Namun hal ini tak membuat Base Jam kapok untuk manggung kembali di Aceh.
"Kami ingin minta maaf kepada semua pihak yang terkait yang terpengaruh secara langsung ataupun tak langsung atas ketidaknyamananya. Yang pasti kita juga minta maaf terhadap fan Base Jam di Aceh yang sudah mendukung dan menanti kami selama 25 tahun supaya kami akhirnya datang pertama kalinya ke Aceh," ujar Sigit.
(bef)