DREAMERS.ID - Aksi bela Palestina masih terus dilakukan oleh ARMY, fandom BTS, khususnya di Korea Selatan. Kini, mereka mendesak HYBE untuk memecat Scooter Braun yang menjabat sebagai CEO HYBE America.
Melansir Korea Times, beberapa penggemar mengirim truk ke markas HYBE di Distrik Yongsan, pusat kota Seoul, pada 23 Februari, bertuliskan, "ARMY Korea dan Internasional (basis penggemar global BTS) menuntut divestasi HYBE dari Zionisme dan Zionis di industri ini."
"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, ARMY akan terus mendorong Anda untuk memenuhi tuntutan kami. Jangan berpaling ketika hal yang sama terjadi pada nenek moyang Anda di Korea, terjadi pada orang Palestina. Kami meminta Anda membela kemanusiaan, untuk hak sisi sejarah dan melawan kekerasan," tuntut mereka.
Langkah ini juga didukung dengan tagar #HYBEDivestFromZionism di X, yang sudah lama disuarakan oleh ARMY. Apa yang dilakukan oleh Scooter Braun juga berbanding terbalik dengan nilai kemanusiaan yang diusung oleh BTS.
Baca juga: BTS Dikabarkan Rilis Album Paruh Kedua Tahun 2025 dan Mulai Tur di 2026
Dalam surat kampanye yang ditujukan kepada HYBE, para penggemar menunjuk sikap Braun yang membuat komentar atau postingan di media sosial yang melegitimasi kekerasan Israel di Gaza, mengaburkan realitas warga Palestina yang hidup di bawah penjajahan.Pada 24 Desember lalu Scooter Braun mengunjungi Tel Aviv, Israel untuk bertemu dengan keluarga sandera. Dalam pidatonya, Braun meminta Palestina membebaskan sandera warga Israel.
Mengenai ucapan Braun, HYBE berkomentar, “Itu adalah pernyataan pribadi yang terpisah dari manajemen perusahaan.” Namun ARMY terus menyuarakan pembelaannya untuk Palestina.
Hingga 1 Maret, Israel terus melakukan penjajahan terhadap Palestina. Negara itu menjatuhkan bom dan membunuh warga Palestina di Gaza, serta melakukan penghancuran rumah-rumah di Tepi Barat.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza pada Kamis (29/2), warga Palestina yang terbunuh telah melebihi 30 ribu jiwa, belum termasuk mereka yang masih berada di bawah reruntuhan bangunan maupun terbunuh sebagai tahanan.
(mth)