DREAMERS.ID - HYBE, yang saat ini menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment, mengatakan pada 24 Februari bahwa mereka akan mengambil semua langkah hukum yang diperlukan terhadap kontrak baru-baru ini yang dibuat SM dengan Kakao Entertainment.
Sebelumnya pada 23 Februari, SM mengumumkan kerja samanya dengan Kakao, di mana salah satu poin dalam kontraknya adalah memberi Kakao hak eksklusif untuk mengedarkan album dan musik SM serta hak preemptive untuk membeli saham baru di SM.
Dalam sebuah pernyataan dikutip dari Yonhap News, HYBE menyatakan, “Setelah mengetahui apa yang ada dalam kontrak bisnis, kami terkejut sekaligus khawatir.”
Mereka menambahkan, “Peninjauan sedang dilakukan atas masalah hukum yang terkandung dalam kontrak ini. Sesuai dengan hasilnya, kami akan mengambil semua langkah hukum yang diperlukan, baik perdata maupun pidana.”
Baca juga: Min Hee Jin Tuntut Petinggi HYBE dan Reporter Dispatch
HYBE mengklaim kesepakatan itu berarti Kakao dapat terus meningkatkan sahamnya di SM dengan memanfaatkan hak pembelian saham terlebih dahulu, dan pada akhirnya akan merugikan pemegang saham biasa dengan merusak nilai aset yang dipegang oleh pemegang saham lainnya.“Dibandingkan dengan hak bisnis penting yang diserahkan SM, imbalan yang didapatnya sangat kecil,” kata HYBE.
“Kami percaya kontrak ini merusak nilai pemegang saham SM, membatasi hak artis SM dan membatasi masa depan karyawan SM. Manajemen SM saat ini harus menangguhkan semua pengambilan keputusan terkait rincian kontrak ini.”
Pada 22 Februari, HYBE telah menyelesaikan akuisisi 14,8 persen saham di SM dari pendirinya Lee Soo Man meskipun SM mengkritik pembelian tersebut sebagai merger dan akuisisi yang agresif untuk mengendalikan perusahaan.
Dilaporkan bahwa HYBE saat ini berusaha untuk mengakuisisi 40 persen saham di SM melalui rapat pemegang saham tahunan yang dijadwalkan pada 31 Maret.
(fzh)