Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Bioskop Tertua Seoul Akan Ditutup Setelah 42 Tahun Beroperasi
06 Juli 2021 16:00 | 811 hits

DREAMERS.ID - Bioskop menjadi salah satu aspek yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Tak terkecuali di Seoul, Korea Selatan, pasalnya satu lagi bioskop terkenal yang telah memutuskan untuk berhenti yakni Seoul Cinema.

Seoul Cinema merupakan salah satu bioskop tertua dan representatif dari ibu kota negeri ginseng. Bioskop tersebut memutuskan akan menutup pintunya pada akhir bulan Agustus 2021 setelah 42 tahun beroperasi.

Didirikan pada tahun 1979 oleh Hapdong Film Co., importir dan distributor film, Seoul Cinema adalah salah satu teater pertama yang paling banyak dikunjungi di Seoul, bersama dengan beberapa teater tunggal independen di distrik pusat Jongno dan Chungmuro.

Khususnya, kawasan Jongno 3-ga, di mana Seoul Cinema dan dua teater terkenal lainnya Dansungsa dan Piccadilly Cinema bertetangga, telah lama disebut sebagai pusat konsumsi film domestik. Dansungsa ditutup bertahun-tahun yang lalu, dan Piccadilly diubah menjadi teater multipleks.

Dalam pengumuman yang diposting di situsnya, Seoul Cinema mengatakan akan ditutup pada 31 Agustus 2021, setelah "dicintai sebagai pusat budaya Jongno selama sekitar 40 tahun."

Baca juga: Hampir 50 Persen Anak Muda di Seoul Hidup Miskin

"Hapdong Film Co., operator dari Seoul Cinema, sedang mempersiapkan perubahan dan tantangan menuju era baru. Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada penonton yang telah bersama kami sejak lama," tulisnya.

Operator menyebut COVID-19 sebagai alasan resmi rencana penutupan Bioskop Seoul. Tetapi banyak pakar industri berspekulasi bahwa teater yang dilanda pandemi mungkin menderita kerugian besar, di tengah kekalahan pertempuran melawan rantai multipleks bermerek yang dijalankan oleh konglomerat besar, seperti CGV dan Lotte Cinema.

Seoul Cinema sendiri memperkenalkan sistem multipleks pertama di negara itu pada tahun 1989 dan memperluas fasilitas kenyamanan penonton melalui pekerjaan renovasi besar-besaran pada tahun 2017 tetapi tertinggal dalam persaingan melawan rantai multipleks utama.

Teater ini juga mencoba untuk tetap bertahan dengan menampilkan film seni dan juga digunakan sebagai tempat festival film kecil, seperti Festival Film Pendek Mise-en-scene dan Festival Film Lingkungan Seoul.

"Sangat menyedihkan melihat salah satu teater terbaik gulung tikar," kata seorang pejabat Asosiasi Sinema Korea.

"Bioskop-bioskop lokal telah mengalami kesulitan karena pelanggan utama mereka, termasuk kaum muda, telah berhenti berkunjung. Situasinya tampaknya serupa tidak hanya di Seoul Cinema tetapi juga di bioskop-bioskop lain," tuturnya.

(rzlth)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio