DREAMERS.ID - Indonesia tengah gencar melakukan vaksin COVID-19 di tengah melonjaknya pula angka warga positif virus corona itu utamanya di Ibukota DKI Jakarta. Namun ternyata vaksin dianggap sebagai peluang baru bagi pertumbuhan bisnis pariwisata.
Melansir Detik, konsepnya adalah wisatawan yang akan bepergian ke suatu negara bisa sambal vaksinasi COVID-19. Seperti yang dilakukan salah satu travel agent di Indonesia yang menawarkan paket wisata sekaligus vaksinasi di Amerika Serikat. Paket yang ditawarkan adalah paket berwisata ke Los Angeles, gratis vaksin Pfizer.
"(Vaksin) selama persediaan ada untuk saat ini," ujar customer service saat dihubungi, Jumat (25/6).
Paket wisata tersebut menawarkan perjalanan bersantai di Los Angeles plus dapat vaksin Pfizer di mana harga yang dipatok mulai dari Rp 27,99 juta termasuk airport tax Jakarta + International & Fuel Surcharge.
Harga tersebut pun sudah termasuk mobil pribadi sesuai dengan acara di tinerary, akomodasi hotel 24 malam (1 kamar berempat tanpa extra bed). Serta biaya PCR di Los Angeles. Tiket pesawatnya Economy Class by All Nippon Airways (NH) - GV 4 (K Class).
Baca juga: Selena Gomez Batalkan Penampilan di Tonight Show Usai Dites Positif COVID-19
Biaya tambahan yang dikenakan adalah biaya visa, single supplement Rp 15 juta, biaya minum dan makan selama tur berjalan, biaya PCR keberangkatan dari Jakarta (jika diperlukan). Lalu biaya pengeluaran pribadi tidak ditanggung, biaya tur tambahan sampai biaya tipping driver US$ 12 per orang.Konsep seperti ini juga sempat disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
"Harapannya mungkin bisa dimulai seperti pemulihan Bali. Sebelum berangkat divaksin, tinggal 14 hari di Bali, dan sebelum pulang divaksin lagi," ungkapnya ketika melakukan vaksinasi COVID-19 di Neo Soho Central Park Jakarta Barat, Selasa (8/6).
Menparekraf ingin nantinya program wisata vaksin ini meningkatkan vaksinasi yang belum tersentuh di Bali. Wisata vaksin juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
"Dan saya ingin mencoba memberikan alternatif lain. Karena saya melihat begitu banyak berseliweran promosi-promosi untuk vaksin di luar negeri," lanjut Sandiaga.
(rei)