DREAMERS.ID - Setidaknya delapan orang ditemukan tewas di tiga spa berbeda di daerah Atlanta pada Selasa (16/3) waktu setempat. Enam orang korban tewas adalah keturunan Asia, dengan empat dari Korea Selatan.
Polisi mengatakan bukti video membuat mereka percaya satu tersangka, Robert Aaron Long, bertanggung jawab atas ketiga penembakan tersebut. Dia langsung berhasil ditangkap Selasa (16/3) malam.
Penembakan pertama terjadi sesaat sebelum jam 5 sore di Young's Asian Massage dekat Woodstock, Georgia, sekitar 30 mil barat laut dari pusat kota Atlanta. Penembakan itu menyebabkan empat orang tewas, dan satu orang juga terluka.
Sekitar satu jam kemudian, tiga orang ditemukan tewas di Gold Massage Spa di Piedmont Road di Atlanta, kata Kepala Polisi Rodney Bryant. Satu orang juga ditemukan tewas di Aroma Therapy Spa, tepat di seberang jalan.
Dari mereka yang meninggal, enam orang Asia dan dua berkulit putih, kata pejabat sheriff Kabupaten Cherokee dalam konferensi pers bersama dengan polisi Atlanta pada hari Rabu (17/3). Atlanta Journal-Constitution melaporkan bahwa keenam korban Asia adalah wanita.
Baca juga: Empat Orang Resmi Didakwa Jadi Pelaku Serangan Concert Hall Moskow, Siapa Mereka Sebenarnya?
Informasi awal menunjukkan penembakan itu bisa terkait dengan klaim tersangka tentang berpotensi memiliki kecanduan seks. Tersangka mengatakan kepada penyelidik bahwa dia melihat spa sebagai godaan yang ingin dia hilangkan.Namun, masih terlalu dini untuk mengetahui motifnya, kata Kepala Polisi Atlanta Rodney Bryant pada konferensi pers bersama dengan pejabat sheriff Kabupaten Cherokee, melansir CNN.
Tersangka telah mengaku bertanggung jawab atas penembakan di Kabupaten Cherokee dan di Atlanta, dan mengatakan kepada penyelidik bahwa pembunuhan itu tidak bermotif rasial.
Namun publik terlanjur geram, terlebih kekerasan terhadap orang Asia di Amerika sudah yang kesekian kalinya. Tagar #StopAsianHate pun trending di media sosial. Sejumlah publik figur asal Korea Selatan maupun Amerika ikut menyuarakan tagar tersebut.
Walikota Atlanta, Keisha Lance Bottoms, mengakui sebagian besar korban adalah orang Asia, mengatakan, "Kami tahu (kekerasan terhadap orang Amerika keturunan Asia) adalah masalah yang terjadi di seluruh negeri; itu tidak dapat diterima, itu penuh kebencian, dan itu harus dihentikan."
(mth)