DREAMERS.ID - Banyak sekali orang berlomba-lomba ingin menurunkan berat badan lantaran agar bisa mendapatkan tubuh yang ideal, salah satunya dengan cara mengonsumsi makanan yang berprotein tinggi.
Asupan protein bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi daging, ikan, telur, susu, biji dan kacang-kacangan, ekstrak jamur dan masih banak lagi. Namun tahukah kamu, jika mengonsumsi makanan yang tinggi protesin justru dapat berdampak buruk bagi tubuh.
Mengutip laman The Health Site via Liputan6, untuk mendapatkan kesehatan yang baik, kita perlu melakukan diet rendah karbohidrat atau tinggi protein. Namun setidaknya akan ada enam efek samping yang perlu kita ketahui kalau kita berlebihan mengonsumsi protein untuk menurunkan berat badan.
1. Menimbulkan jerawat
Dampak buruk kelebihan protein berikutnya adalah bisa memicu munculnya jerawat. Penyebabnya, makanan yang berprotein tinggi terdapat zat asam amino yang dapat menimbulkan sel-sel kulit tumbuh dan membentuk jerawat. Selain itu, asam amino yang meningkat juga dapat membuat jerawat tumbuh secara cepat dan berkembang biak.
2. Memicu diare
Dampak buruk kelebihan protein berikutnya lainnya adalah bisa memicu diare. Makanan yang mengandung sumber protein, seperti susu dan daging kalau dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan diare.
Untuk menghindarnya, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang berserat dan minum air putih. Selain itu, dalam mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, sebaiknya dilakukan sesuai takaran dan teratur.
3. Berat badan meningkat
Meski konsumsi tinggi protein dikaitkan dengan penurunan berat badan, mengonsumsinya secara berlebihan justru akan berdampak sebaliknya.
Kelebihan protein yang dikonsumsi biasanya disimpan sebagai lemak, sementara kelebihan asam amino diekskresikan. Ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dari waktu ke waktu terutama jika protein yang dikonsumsi mengandung kalori.
4. Kehilangan kalsium
Diet tinggi protein dan daging dapat menyebabkan kehilangan kalsium. Efek ini dapat dikaitkan dengan osteoporosis dan kesehatan tulang yang buruk. Asam yang dilepaskan setiap kali mengkonsumsi protein akan sulit dicerna oleh kalsium. Akibatnya, kalsium akan terkikis secara perlahan sehingga memicu kerusakan tulang dan membahayakan kesehatan tubuh.
5. Meningkatkan risiko kanker dan jantung
Penelitian telah menunjukkan kalau diet tinggi protein berbasis daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker. Makan lebih banyak daging merah atau olahan dikaitkan dengan kanker kolorektal, payudara, dan prostat.
Sebaliknya, kita mengonsumsi protein dari sumber lain seperti kedelai dan kacang-kacangan yang telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker. Daging merah dan olahan seperti susu berelemak yang. mengandung asupan lemak jenuh dan kolesterol tinggi juga merupakan penyebab penyakit jantung.
6. Bau mulut
Kalau tak ingin bermasalah dengan bau mulut, sebaiknya jangan mengonsumsi protein secara berlebihan. Alasannya, mengonsumsi makanan berprotein tinggi dan rendah karbohidrat bisa memunculkan senyawa yang tidak sedap di dalam mulut.
Ketika tubuh menggunakan protein sebagai sumber energi dan bukannya karbohidrat, hasil metabolismenya dapat menyebabkan ketosis. Kondisi ini dapat menghasilkan bahan kimia berbau busuk. Untuk mengatasinya, kamu sebaiknya memperbanyak konsumsi air putih, menyikat gigi lebih sering atau mengunyah permen karet.
(srtk)