DREAMERS.ID - Presiden Joko Widodo, mempersilhkan warga untuk mengadukan ke Komnas HAM apabila memang memiliki perbedaan pendapat dengan para penegak hukum yang berkaitan dengan tewasnya 6 laskar FPI di Karawang, Jawa Barat dan pembantaian 1 keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.
Beka Ulung Hapsara, selaku Komisioner Komnas HAM, merespon positif pernyatan dari Jokowi. Beka dan timnya juga akan menindaklanjuti aduan-aduan yang telah diterimanya.
"Kami merespons positif statemen presiden terkait posisi dan peran Komnas HAM. Tentu saja kami akan menindaklanjuti setiap aduan yang masuk sesuai mandat dan kewenangan kami sebagai lembaga negara independen," ujar Beka melalui pesan singkat, Minggu (13/12), mengutip detik.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam juga menyebutkan pihaknya telah diberi kewenangan secara hukum melalui undang-undang untuk menerima aduan. Kini, yang dibutuhkan Komnas HAM, kata Anam, adalah dukungan presiden. "Yang dibutuhkan adalah dukungan penuh presiden untuk kerja kerja Komnas HAM termasuk kebijakan penguatan kelembagaan dan support APBN," ujar Anam.
Selain dukungan Presiden, Komnas HAM juga membutuhkan dukungan masyarakat agar kasus tewasnya 6 laskar FPI dan pembantaian satu keluarga di Sigi bisa cepat terungkap. "Juga penting bagi Komnas HAM mendapat dukungan masyarakat luas. Agar kerja Komnas HAM maksimal, komperhensif dan imparsial,"
Baca juga: Kata Gibran Rakabuming dan Sritex Terkait Sangkutan Korupsi Bansos
Untuk mengetahui, peristiwa tewasnya warga sipil di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Terjadi pada 27 November Lalu. Empat orang dinyatakan tewas dalam kasus ini, untuk kasus sigi sendiri, Polri telah merilis 11 foto daftar pencarian orang kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah.Sementara itu, peristiwa tewasnya warga sipil dari kelompok Front Pembela Islam (FPI) terjadi di Kerawang, Jawa Barat, pada tanggal (7/12/2020) lalu. Enam orang dinyatakan tewas dalam peristiwa ini.
Polisi juga telah memeriksa 14 saksi atas insiden penembakan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, dalam kasus ini 6 pengikut Habib Rizieq Shihab tewas. Polisin juga mengatakan bahwa semua saksi dilengkapi bukti pendukung.
"Untuk sementara kita sudah periksa 14 saksi, nanti akan kita buktikan mulai dari TKP pertama di Sentul, nanti kita cari saksi di sana, kita perlu membuat saksi sampai dengan TKP berikutnya, berkaitan dengan adanya insiden," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/12/2020).
"Semua saksi yang melihat, yang mendengar silakan nanti akan kita periksa semuanya, kita akan terbuka, seperti yang disampaikan Pak Kabareskrim, ada hotline silakan kepada masyarakat memberikan informasi berkaitan dengan hal tersebut," lanjutnya.
(kiki)