Dreamland
>
Berita
>
Article

Korea Selatan Siap Sediakan 64 Juta Vaksin COVID-19 untuk Warganya

09 Desember 2020 12:45 | 368 hits

DREAMERS.ID - Pemerintah Korea Selatan mengatakan pada Selasa (8/12) bahwa pihaknya telah setuju untuk membeli 64 juta dosis vaksin COVID-19 dari empat pengembang berbeda, yang akan dibeli secara bertahap.

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Park Neung Hoo mengatakan pada konferensi pers hari Selasa bahwa Korea telah membeli 20 juta dosis vaksin dari AstraZeneca di muka, dengan kesepakatan untuk 44 juta dosis lebih lanjut "sekarang dalam tahap akhir" dengan Pfizer, Moderna dan Janssen.

Pfizer dan Moderna masing-masing telah berkomitmen untuk memasok Korea dengan 20 juta dosis vaksin mereka, dan Janssen 4 juta dosis. Kata Menteri Park Neung Hoo dengan rincian lain masih diselesaikan.

Ini berarti Korea sekarang akan memiliki total stok 64 juta dosis dari empat pengembang yang berbeda, selain 2 juta dosis yang sudah diamankan melalui fasilitas COVAX, sebuah inisiatif global untuk akses vaksin yang adil.

Secara teori, dosis gabungan dari pra-pembelian dan fasilitas COVAX akan cukup bagi lebih dari 80 persen orang di Korea untuk mendapatkan masing-masing dua dosis. Dengan pengecualian Janssen's, tiga vaksin lainnya memerlukan dua dosis.

“Pemerintah memutuskan untuk membeli lebih dari 60 juta dosis yang ditargetkan, jika tidak semua vaksin terbukti aman dan efektif,” kata Menteri, mengutip Korea Herald.

Baca juga: Bakal ‘Lawan’ Negaranya Sendiri, Ini 3 Pemain Timnas Korsel yang Kata STY Paling Berbahaya

Pada bulan September, pemerintah mengatakan bertujuan untuk pengadaan vaksin untuk 60 persen dari populasi, sekitar 30 juta orang tingkat cakupan yang diperlukan untuk mencapai kekebalan kelompok.

Pengiriman diharapkan di mulai pada musim semi, batch pertama adalah pengiriman AstraZeneca. “Semua vaksin akan ada di sini sebelum akhir tahun depan, itu saya janji,” kata menteri, tanpa memberikan waktu pasti untuk proses suntikan vaksin pertama.

Bahkan setelah vaksin berada di Korea, mereka tidak akan langsung disuntikkan ke warga. Pemerintah akan memulai vaksinasi setelah hasil dari negara yang pertama kali divaksinasi memastikan bahwa vaksin tersebut dapat dipercaya.

Menteri berjanji logistik rantai dingin yang diperlukan untuk menyimpan dan mengangkut vaksin dengan aman akan diperkuat. Pasalnya, vaksin Pfizer harus disimpan dalam suhu ultra dingin pada minus 70 derajat Celcius.

Nantinya, pasien yang dianggap berisiko komplikasi parah akibat COVID-19, serta petugas kesehatan, akan menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin. Dengan catatan, orang tidak akan bisa memilih vaksin yang mereka terima.

Menteri mengatakan bahwa pemerintah akan menyisihkan 900 miliar won ($ 829 juta) atau setara dengan Rp 11,6 triliun dari anggaran tahun depan untuk mendanai pembelian vaksin, di atas anggaran tambahan dari tahun ini, menjadi 1,3 triliun won atau setara dengan Rp 17 Triliun secara total.

(kiki)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio