DREAMERS.ID - Pandemi virus corona atau COVID-19 saja belum usai, kini muncul peringatan terkait dengan jenis virus corona baru yang dibawa oleh kelelawar. Peringatan itu diutarakan langsung oleh 'manusia kelelawar' dari Tiongkok.
Melansir laman Detik, salah satu Direktur Wuhan Institute of Virology, Dr Shi Zhengli, memperingati tentang bahaya potensi munculnya jenis baru virus corona dari hewan kelelawar. Menurutnya, kelelawar di China ada yang telah membawa virus corona jenis lain dan telah punya kapasitas untuk menularkan kepada manusia.
Shi Zhengli mendapat julukan manusia kelelawar karena penelitiannya yang intens terhadap hewan malam itu. Virus tersebut adalah famili dekat Sars –CoV-2 yang menyebabkan covid-19. Sedangkan penyebaran virusnya tidak hanya di alam China saja.
"Kita harus mencari mereka tidak hanya di China tapi juga di negara-negara Asia Selatan," katanya. Pernyataan tersebut ia keluarkan bersamaan dengan upaya dua tim internasional, dari WHO dan jurnal medis Lancer, untuk menyelidiki asal muasal virus corona covid-19.
Baca juga: Gejala Khusus COVID-19 Subvarian XB.1.16 yang Ditemukan 5 Kasus Di Jakarta
Wuhan Institute of Virology sendiri terkadang dituduh sebagai asal muasal virus corona tetapi tidak ada yang dapat membuktikanya. Shi Zhengli juga menyarankan, untuk melakukan investigasi asal muasal dari virus corona.Tidak hanya dilakukan di China dan Wuhan, tetapi juga di negara lain yang berpotensi, yang disetuji oleh kedua tim tersebut. Sars-CoV 2 disepakati para ilmuwan kemungkinan besar berasal dari kelelawar. Tetapi sepertinya virus tersebut melompat ke hewan lain terlebih dahulu sebelum ke manusia.
Namun sejauh ini belum diketahui apa jenis dari hewan perantara tersebut. "Mungkin saja kejadian penularan antar spesies tidak terjadi di sekitar Wuhan. Bahkan mungkin saja tidak terjadi di provinsi Hubei, meskipun tentu diperlukan jumlah besar hewan yang diuji untuk memecahkan persoalan ini," kata Profesor EdwarHolmes selaku ahli virus University of Sydney.
Lebih lanjut, Zhengli dan timnya mengindikasikan ada virus corona lain yang memang mungkin sudah mampu memasuki sel pada manusia. Maka ia menyarankan supaya dilakukan pengawasan ketat terhadap kemungkinan penularan baru dari satwa liar atau perternakan pada manusia.
(kiki)