DREAMERS.ID - Ratusan ribu siswa mulai mengikuti ujian masuk perguruan tinggi nasional tahunan pada Kamis (3/12), di tengah kasus infeksi virus corona yang belakangan meningkat di Korea Selatan.
Dilansir dari Korea Herald, sekitar 490.000 siswa sekolah menengah atas, lulusan, dan lainnya mendaftar untuk mengikuti Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT), turun 10 persen dari tahun lalu, dan jumlah terkecil sejak ujian CSAT dimulai pada tahun ajaran 1994.
Menurut Kementerian Pendidikan, itu termasuk 35 pasien virus corona dan 404 orang di karantina sendiri pada Selasa (1/12). Tempat tidur rumah sakit telah disiapkan untuk 205 pasien COVID-19 dan pusat tes khusus untuk 3.775 orang di karantina mandiri.
Di pusat kota Daejeon, 164 kilometer selatan Seoul, seorang guru sekolah menengah yang berencana untuk melayani sebagai penguji dinyatakan positif pada hari Rabu (2/12), sehingga kantor pendidikan setempat untuk mengganti total 19 penguji yang mungkin terpapar pasien.
Baca juga: 22 Idola K-Pop Ikut Tes Masuk Kuliah Hari Ini, 5 Lainnya Pilih Menunda
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah kota melarang peserta maupun keluarga bersorak di depan tempat tes. Dan mendesak orang tua untuk tidak menunggu di luar karena kekhawatiran tentang virus corona.Semua peserta diharuskan memakai masker dan melakukan pemeriksaan suhu sebelum memasuki pusat ujian. Selama istirahat, peserta tes akan diminta untuk tidak berkumpul dan berbicara. Mereka juga diharuskan membawa bekal makan siang dan minum dari rumah, dan di makan di meja sendiri.
Ventilasi kelas ruangan tes juga akan dibiarkan terbuka demi menjaga pertukaran udara, agar mencegah penularan. Sehingga peserta juga diminta untuk berpakaian dengan benar agar tetap hangat, dan membawa peralatan sanitasinya sendiri.
Dengan bertambahnya ruang kelas uji, jumlah penguji dan staf lain yang bertugas juga meningkat sekitar 30 persen dari tahun lalu menjadi sekitar 120.000. Kapasitas ruang kelas dibatasi pada 24 orang dan setiap meja dilengkapi dengan pembatas plastik sebagai tindakan pencegahan tambahan.
CSAT sendiri sebenarnya dijadwalkan pada bulan November kemarin, namun diundur ke Desember karena pandemi. Pejabat kementerian mengatakan bahwa tahun ini peserta tes sengaja dibagi menjadi yang umum, peserta dengan gejala COVID-19, hingga peserta yang positif corona.
(kiki)