DREAMERS.ID - Kekayaan alam di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Pada sidang ke-32 The International Co-ordinating Council of UNESCO's Man and the Biosphere Programme (MAB-ICC) tahun 2020, UNESCO menetapkan 25 cagar biosfer di dunia yang mana tiga diantaranya adalah dari Indonesia.
Adalah Bunaken Tangkoko Minahasa, Karimunjawa Jepara Muria, dan Merapi Merbabu Menoreh sebagai UNESCO Biosphere Reserves atau Cagar Biosfir UNESCO. Simak ulasan pesona ketiga tempat itu berikut ini.
1. Bunaken Tangkoko Minahasa
Bunaken Tangkoko Minahasa terletak di Sulawesi Utara dengan luas 746 hektar. Kawasan ini terdapat beberapa tempat yang bagus seperti pesisir dengan terumbu karang dan lamun, hutan bakau dan pesisir, pulau-pulau, dan ekosistem darat.
Melansir dari detik.com, Bunaken Tangkoko Minahasa memperoleh keuntungan dari produksi kakao, kopi, perikanan, dan ekowisata. Cagar ini merupakan ekosistem vulkanik yang memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang sangat kaya.
Baca juga: SEVENTEEN Luncurkan Program Dukungan Pemuda Global dengan UNESCO
2. KarimunjawaKarimunjawa Jepara – Muria ini memiliki ekosistem unik yang merupakan gabungan kepulauan, dataran rendah dan pegunungan. Ekosistem cagar juga termasuk pulau-pulau kecil, ekosistem laut, hutan hujan tropis dataran rendah dan pegunungan.
Terdapat tiga kawasan lindungnya mencakup lebih dari 120.000 hektar, yakni Taman Nasional Karimunjawa, Hutan Lindung Gunung Muria, dan Cagar Alam Gunung Celering, yang mana warganya hidup dari pertanian tradisional dan perikanan.
3. Merapi Merbabu Menoreh
Gunung merbabu yang terletak di Jawa Tengah, mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai cagar biosfer dengan luas 255 hektar. Dikutip dari detik.com, tipe hutan pegunungan Jawa-Bali di lokasi tersebut melindungi keanekaragaman hayati di wilayah Indo / Malaya serta formasi batu kapur di wilayah Menorah.
(rnd)