DREAMERS.ID - Pernah dengar istilah digital detox atau detoksifikasi digital? Yaitu menekan intensitas menggunakan gadget yang bisa mengurangi kecemasan hingga meningkatkan kesehatan fisik kalian, dan banyak manfaat positif lainnya.
Menurut Time To Log Off sebuah situs detox digital, setiap orang sekarang menghabiskan banyak waktu secara online, dan memeriksa ponsel cerdas kami setiap 12 menit. Selama bertahun-tahun, banyak penelitian yang menunjukkan korelasi yang kuat antara penggunaan media sosial dan depresi dan kecemasan.
Melansir hivelife.com, berikut adalah 5 alasan mengapa kalian harus mempertimbangkan detoksifikasi digital.
Tingkatkan Kesehatan Mental Anda
Penggunaan media sosial yang tidak terlalu sering memiliki resiko kecil untuk mengalami depresi, di sisi lain anak muda yang pada umumnya pengguna berat medsos lebih cenderung mengalami tekanan mental.
Berhenti Membandingkan Diri Anda dengan Orang Lain
Saat menggunakan media sosial, biasanya orang akan mengamati laman orang lain yang menimbulkan iri hingga rasa benci lalu mencoba hidup seperti orang tersebut. Hal itu juga dapat membuat mereka merasa rendah diri, kehilangan harga diri yang berlebihan, sehingga meningkatkan kecemasan.
Ubah Cara Kamu Mencari Pengakuan
Dengan mengunggah sesuatu di media sosial, pengguna cenderung ingin mendapatkan pujian atau kekaguman dari orang lain, atau lebih tepatnya memancing 'suka'. Hal ini tidak hanya memicu keraguan dan kebencian pada diri sendiri, tetapi juga dapat menyebabkan hal-hal seperti bullying hingga bunuh diri.
Tingkatkan Kesehatan Fisik Anda
Thomas Stevenson, seorang blogger pemasaran di Draftbeyond dan Researchpapersuk mengatakan, "Penggunaan media sosial dan perangkat digital yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik Anda dengan menciptakan masalah kesehatan dan masalah tidur.”
Lebih Terlibat dengan Aktivitas Dunia Nyata
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan seseorang untuk bermain media sosial, semakin besar kemungkinan mereka akan terputus dari aktivitas dunia nyata. Seperti menghadiri acara secara langsung, berkumpul dengan teman dan keluarga dll.
Sebenarnya, bersosialisasi di dunia nyata membantu menurunkan risiko depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.
(kiki)