DREAMERS.ID - Grup musik Jepang Arashi baru-baru ini mengungkapkan rencana masa depan. Sebelum mengambil masa hiatus atau rehat, Arashi ingin melangkah lebih jauh lagi ke industri musik dunia.
Industri musik Jepang selama ini memang dikenal sebagai pasar lokal yang eksklusif, tidak seperti industri K-Pop. Arashi juga tidak aktif secara online meski telah 20 tahun bermusik.
Setelah membuat akun media sosial pertama mereka, Arashi merilis serial dokumenter melalui Netflix serta meluncurkan tiga single berbahasa Inggris, termasuk bekerja sama dengan Bruno Mars.
Salah satu anggotanya, Jun mengungkapkan bahwa Arashi akan hiatus pada akhir tahun 2020 karena sang leader Satoshi Ohno ingin beristirahat dari industri hiburan. Arashi ingin melakukan sesuatu yang berbeda sebagai cara berterima kasih kepada pendiri grupnya, Johnny Kitagawa, yang meninggal dunia tahun lalu.
"Tenggat waktu dari jeda mendatang mendorong kami tetap fokus melakukan hal-hal baru dan berpegang teguh pada yang pertama, boleh dikatakan, sehubungan dengan tantangan yang masih dapat kami lakukan,” kata Jun melansir Variety.
Arashi juga menilai Johnny Kitagawa sebagai dasar dari standar global yang terlihat dalam budaya pop Asia. “Apa yang saat ini kalian lihat sekarang dengan grup non-Jepang juga semuanya benar-benar berakar pada pekerjaan dasar yang dilakukan Johnny di tahun 1960-an,” tambahnya.
Meskipun K-pop meledak secara global, Jun mengatakan, “Saya tidak merasakan jenis tribalisme yang mungkin dibayangkan sebagian orang, melainkan rasa bangga bahwa yang menjadi fondasi Johnny selama beberapa dekade yang lalu sekarang akhirnya mulai melintasi batas."
"Bahkan jika itu tidak dilakukan oleh Johnny, warisannya masih berlanjut dan hidup dan sehat. Anda dapat melihat bunga berakar di budaya dan negara lain,” katanya.
(bef)