DREAMERS.ID - Paris merupakan salah satu kota indah yang paling sering dikunjungi di seluruh Eropa. Tinggal di Paris merupakan impian bagi banyak orang. Khususnya bagi yang sudah menonton film Netflix Emily in Paris.
Kehidupan aestetik dengan segala kebahagiaan dan tantang yang kenyataannya sangat jauh untuk direalisasikan. Mulai dari bahasa yang cukup sulit, sanak saudara tidak ada, serta biaya hidup yang sangat tinggi pun telah menjadi kendala. Lantas bagaimana kehidupan sesungguhnya para anak rantau di Paris?
Melansir dari CNN Indonesia, serial Emily in Paris saat ini tengah viral di media sosial karena memicu berbagai perdebatan. Di satu sisi ada orang yang ingin mengikuti jejak Emily untuk tinggal di Paris karena serial ini menunjukan betapa indahnya ibukota Prancis ini.
Namun di sisi lain banyak pula yang mengkritik habis-habisan karena memandang serial ini terlalu klise dan tidak sesuai dengan realita. Beberapa mahasiswa yang pernah tinggal di Paris selama kurang lebih empat tahun mengatakan bahwa serial Emily in Paris banyak yang dilebih-lebihkan.
Sebagai contoh, adegan pertama kali menampilkan seakan-akan semua orang di Paris itu tidak sopan, padahal tidak demikian. Di Paris ketika seseorang mengucap "bonjour" atau "halo", maka otomatis lawan bicaranya akan menyapa balik, karena hal tersebut sudah menjadi tradisi di Paris.
Baca juga: Pemeran Alfie 'Emily in Paris' Dirumorkan Jadi James Bond Selanjutnya
Fakta tentang orang Prancis yang senang merokok, memang benar adanya. Namun bukannya makan siang diganti dengan sampanye dan rokok. Di serial Emily in Paris tidak ada yang merokok di dalam ruangan apalagi kantor. Hal ini sudah terlarang di Prancis sejak tahun 2007.Jika Emily digambarkan mudah berkenalan dengan orang baru di Paris, hal itu lebih menggambarkan tipikal orang Amerika yang mudah akrab dengan orang yang tidak dikenal. Sedangkan orang Prancis sudah memiliki lingkaran pertemannya sendiri, jadi untuk kenal dan dekat itu biasanya membutuhkan usaha dan jangka waktu yang tidak sebentar.
Secara garis besar, serial ini memang mengandung banyak klise dan stereotip tentang Prancis dan penduduknya yang jauh dari kenyataan. Tetapi seperti kebanyakan film atau serial Hollywood lainnya, 'Emily in Paris' memang ditujukan untuk hiburan semata.
Paris dengan segala keindahannya, bersih, elegan, semua yang digambarkan dalam serial ini hanyalah ilustrasi kehidupan Emily sebagai seorang ekspatriat atau pendatang yang lingkaran pertemanannya bisa dibilang kelas atas.
Hal yang perlu diperhatikan apabila sudah berniat untuk tinggal di Paris adalah biaya hidup yang lebih tinggi, penguasaan bahasa, dan pilih lingkaran pertemanan yang sehat. Ingat, hidup tidak semudah di film, Dreamers.
(srtk)