DREAMERS.ID - Baru-baru ini studi dari Emory University, Amerika Serikat menunjukan bahwa sistem antibodi autoreaktif bisa menyerang tubuh pasien Covid-19.
Studi tersebut menganalisis 52 pasien Covid-19 yang sedang dirawat intensif, dan hasilnya lebih dari setengah pasien tersebut dinyatakan positif autoantibodi. Antibodi autoreaktif ini tidak menyerang virus akan tetapi menyerang jaringan sehat yang ada ditubuh.
"Dalam sebuah studi yang baru dirilis dan menunggu tinjauan sejawat, kami menjelaskan adanya temuan mengkhawatirkan pada pasien kritis Covid-19," kata Matthew Woodruff dikutip dari Mirror UK.
Baca juga: Gejala Khusus COVID-19 Subvarian XB.1.16 yang Ditemukan 5 Kasus Di Jakarta
Woodruff tidak memberi keterangan lebih lanjut, bagaimana antibodi autoreaktif menyerang tubuh. "Bisa jadi penyakit virus yang parah secara rutin menghasilkan produksi autoantibodi dengan sedikit konsekuensi. Ini mungkin pertama kalinya kami melihatnya. Kami juga tidak tahu berapa lama autoantibodi ini bertahan," lanjutnya.Dilansir dari detik, pasien yang memiliki tingkat protein c-reaktif (penanda peradangan) tertinggi dalam darah, lebih dari dua pertiga menunjukkan bukti bahwa sistem kekebalan mereka memproduksi antibodi yang menyerang jaringan mereka sendiri.
"Data kami menunjukkan bahwa mereka relatif stabil selama beberapa minggu. Tapi, kami memerlukan studi lanjutan untuk memahami apakah mereka terus berlanjut secara rutin setelah pemulihan infeksi," tutur Woodruff.
(rnd)