DREAMERS.ID - Pemerintah telah mengumumkan keputusan melalui Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang disampaikan oleh Ida Fauziah, bahwa pada tahun 2021 mendatang tidak ada kenaikan upah minimum. Berarti, tidak ada kenaikan upah minimum provinsi (UMP), atau pun upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Aturan ini telah dibuat dan disampaikan dalam surat edaran Nomor M/11/HK.04/x/2020 tentang penetapan upah minimum di tahun 2021, pada masa pandemi Covid-19 ini.
Alasan pemerintah tidak menaikan UMP 2021, diakibatkan oleh ekonomi Indonesia yang saat ini masih dalam tahap pemulihan. Serta dinilai sangat memberatkan dunia usaha.
Dalam surat edaran, setiap kepala daerah wajib mengumumkan berapa besaran umpah minumum propivinsi (UMP) pada tanggal 31 Oktober. Melansir dari kompas.com, berikut adalah besaran umpah minum provinsi (UMP) 2020 dari terendah sampai tertinggi.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) : Rp 1.704.608
Jawa Tengah : Rp 1.742.015
Jawa Timur : Rp 1.768.777
Jawa Barat : Rp 1.810.351
NTT : Rp 1.945.902
NTB : Rp 2.183.883
Bengkulu : Rp 2.213.604
Sulawesi Tengah : Rp 2.303.710
Kalimatan Barat : Rp 2.399.698
Lampung : Rp 2.431.324
Banten : Rp 2.469.968
Sumatra Barat : Rp 2.484.041
Bali : Rp 2.493.523
Sumatra Utara : Rp 2.499.422
Sulawesi Tenggara : Rp 2.552.014
Sulawesi Barat : Rp 2.571.328
Gorontalo : Rp 2.586.900
Maluku : Rp 2.604.960
Jambi : Rp 2.630.161
Maluku Utara : Rp 2.721.530
Sumatra Selatan : Rp 2.800.000
Kalimantan Selatan : Rp 2.877.447
Riau : Rp 2.888.563
Kalimantan Tengah : Rp 2.903.144
Kalimantan Timur : Rp 2.981.378
Kalimantan Utara : Rp 3.000.803
Kepulaun Riau : Rp 3.005.383
Sulawesi Selatan : Rp 3.103.800
Papua Barat : Rp 3.134.600
Nagroe Aceh Darussalam : Rp 3.165.030
Sulawesi Utara : Rp 3.310.723
Papua : Rp 3.516.700
DKI Jakarta : Rp 4.276.349
(kiki)