DREAMERS.ID - Kimchi merupakan makanan tradisional makanan yang wajib ada di rumah setiap warga Korea. Namun, masyarakat Korea Selatan kini mengalami krisis kimchi akibat cuaca ekstrim yang menyapu bersih ladang kubis.
Melansir CNN Indonesia, topan yang melanda Korea Selatan selama beberapa waktu belakang ini membuat harga kubis di pasaran melonjak hingga lebih dari 60 persen dengan ketersediaan yang minim.
Ketika situasi normal untuk merayakan tradisi Gimjang, masyarakat Korea Selatan akan membeli kubis untuk membuat kimchi dalam jumlah besar. Proses pembuatannya dilakukan selama berbulan-bulan di musim panas.
Baca juga: Begini Cara Menikmati Kimchi Jjigae Seperti Warga Lokal Korea
Namun tahun ini, musim hujan turun sangat lama, ditambah tiga topan besar yang menyebabkan banjir pada Agustus dan September lalu. Cuaca ekstrem tersebut merusak tanaman dan mengganggu pasokan bahan dasar kimchi."Kubis sangat sensitif terhadap perubahan iklim dan segala jenis cuaca ekstrem yang akan merusak hasilnya," kata Kim Dajung, seorang peneliti di Institut Ekonomi Pedesaan Korea.
Harga kubis juga diprediksi akan terus naik hingga musim Gimjang dimulai pada pertengahan November. Belum lagi semakin banyak orang yang lebih sering makan di rumah karena pandemi. Bahkan perusahaan makanan besar, CJ CheilJedang Corp, sedang mencari pasokan alternatif untuk memenuhi permintaan yang sangat tinggi.
(bnt)