Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Petra De Sutter, Transgender Pertama yang Menjabat Wakil Perdana Menteri
20 Oktober 2020 18:45 | 327 hits

DREAMERS.ID - Nama Petra De Sutter sempat menjadi perbincangan, karena menjadi perdana menteri dan pejabat negara dengan tingkat tertinggi di Eropa pertama yang merupakan seorang transgender.

Melansir laman Wolipop, Petra De Sutter memulai karier sebagai peneliti dan ahli klinis sejak 30 tahun yang lalu. Sampai 15 tahun kemudian, ia mulai melihat aspek etis dan dampak sosial mengenai pekerjaannya dan mulai terjun ke ranah yang lebih tinggi.

Saat ini, Petra De Sutter telah resmi menjabat sebagai Perdana Menteri di Belgia, usai resmi dilantik pada awal bulan Oktober. Di Eropa, mungkin transgender bukan pertama kalinya ada. Namun Petra De Sutter telah mencetak sejarah sebagai transgender pertama yang menjabat sebagai wakil perdana menteri di Belgia.

Sebelum Petra dilantik, ia sudah dikenal sebagai ginekolog dan ahli kesuburan, dan sempat mencalonkan diri sejak 2014. Petra memang terbuka mengenai dirinya sebagai transgender. Namun ia tidak ingin jika bagian hidupnya itu menghalangi orang-orang untuk melihat pekerjaan yang sebenarnya.

"Aku tidak ingin 'dikurangi' karena masa lalu transgenderku, ini adalah salah satu bagian dari identitasku. Aku punya banyak yang lainnya. Aku ingin orang membicarakanku karena pekerjaanku, karena tindakan-tindakan politikku. Aku pikir gender, warna kulit, agama, atau orientasi seksual tidak penting," kata Petra dilansir Sister of Europe.

Wakil PM Belgia tersebut kemudian bekerja untuk Kementerian Kesehatan hingga diminta untuk mewakili Partai Hijau Eropa. Ia diketahui mulai menjadi transgender pada usia 40 tahun. "Aku selalu wanita, orang-orang saja yang tidak melihatnya,' ujarnya.

"Aku tidak menyembunyikan diriku sendiri tapi berjuang untuk diriku sendiri. Beberapa orang berpikir ini adalah pilihan atau tren. Tidak. Aku bertransisi ketika aku berusia 40 karena itu butuh banyak waktu untuk menerima dan mengerti apa yang terjadi," ungkapnya.

(srtk)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio