DREAMERS.ID - Banyak yang pertanyaan mengenai harga BBM di Indonesia termasuk mahal? Hampir setiap tahun harga BBM naik secara perlahan. Jawabannya adalah karena biaya produksi BBM cukup tinggi.
Hal yang membuat biaya produksi tinggi karena kilang perusahaan hanya bisa mengolah jenis minyak tertentu. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan kilang perusahaan hanya mampu mengolah 3 persen dari minyak mentah dunia, dikutip dari CNN Indonesia
Nicke mengatakan, "Jenis minyak mentah yang bisa diolah di kilang kami sangat terbatas, hanya sekitar 3 persen dari minyak mentah dunia. Ini yang menyebabkan harga tinggi. Supply dan demand kurang seimbang," dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, pada Senin (5/10/2020).
Baca juga: Momen Bencana dan Duka Bersama Indonesia Sepanjang 2021
Direktur Utama PT Kilang Pertamina International (KPI) Ignatius Tallulembang mengungkapkan fakta bahwa rata-rata kilang di Indonesia sekarang ini memang sudah berumur tua. Bahkan, ada yang berusia hampir 100 tahun."Sudah 26 tahun (Kilang Bontang). Tapi ada (kilang lain) yang sudah berusia 36 tahun, 50 tahun, dan ada yang hampir 100 tahun," kata Ignatius.
Ignatius mengatakan bahwa saat ini perusahaan membutuhkan dana sebanyak S$48 miliar atau sekitar Rp 672 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan kilang minyak RDMP dan GGR hingga 2027 mendatang, agar nantinya harga BBM bisa lebih terjangkau.
Proyek ini yang tersebar di beberapa wilayah seperti Dumai, Plaju, Cilacap, Balongan, Balikpapan, Tuban, dan wilayah lainnya di Indonesia Timur.
(rnd)