DREAMERS.ID - Dikutip dari Alodokter gejala umum COVID-19 adalah demam, batuk kering, sesak nafas, nyeri otot dan dada, mudah lelah, sakit tenggorokan, serta hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau. Namun belakangan para pakar dan peneliti mengungkap terdapat gejala lain yang lebih beragam.
Melansir DetikHealth, setelah melakukan pemeriksaan terhadap 666 pasien COVID-19 para peneliti menemukan ada gejala yang tak biasa yaitu adanya benjolan di lidah. Benjolan tersebut dikatakan mirip dengan jerawat yang berwarna merah atau putih.
Para peneliti juga menemukan gejala tak biasa lainnya pada pasien positif COVID-19, berikut ini.
1. Benjolan di lidah
Dikutip dari The Sun, terdapat sebanyak 26 persen pasien COVID-19 yang mengalami ruam di dalam mulut, seperti benjolan di lidah berwarna merah atau putih. Data tersebut didapat dari pemeriksaan kepada 666 pasien COVID-19 dengan pneumonia ringan hingga sedang yang dirawat di salah satu rumah sakit di Madrid, Spanyol.
Melihat dari hasil data tersebut kemudian para ahli dari King's College London mengatakan, ruam kulit bisa menjadi salah satu tanda gejala baru COVID-19. Usia rata-rata pasien adalah 56 tahun dan lebih dari setengahnya berjenis kelamin wanita.
2. Perubahan kondisi kulit
Dikutip dari Express, beberapa pasien COVID-19 di Inggris mengalami gatal dan muncul benjolan di kulit mereka. Gejala di kulit ini tercatat pada COVID-19 Symptoms Study App. Kondisi ini menyebabkan kulit pasien COVID-19 tampak seperti timbul benjolan merah dan kemungkinan besar terasa sangat gatal.
Para peneliti juga menemukan 8,8 persen orang yang positif COVID-19 setelah melalui tes swab, mengalami ruam di kulit seperti jenis cacar air sebagai bagian dari gejala mereka. "Ruam tersebut dapat bertahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu," jelas para peneliti.
3. Sering sakit kepala
Pada beberapa pasien COVID-19 ditemukan gejala sering mengalami sakit kepala, salah satunya di Thailand ada satu kasus baru COVID-19 pada Selasa (31/8/2020). Pasien diketahui mengeluh sakit kepala, sebelum ia dinyatakan positif COVID-19. Selain itu, dikutip dari Healthline, WHO melaporkan, dari 55 ribu kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, sebanyak 13,6 persen diantaranya mengeluh gejala sakit kepala.
Baca juga: Gejala Khusus COVID-19 Subvarian XB.1.16 yang Ditemukan 5 Kasus Di Jakarta
Sementara dari laporan CDC, pasien COVID-19 yang dirawat di RS dilaporkan sebanyak 9,6 hingga 21,3 persen mengalami gejala sakit kepala. Sakit kepala ditemukan sebagai gejala yang lebih umum pada orang di bawah usia 65 tahun.4. Cegukan
Gejala lain yang mungkin tak terpikirkan oleh kita yaitu cegukan. Seorang pasien COVID-19 yang berasal dari Chicago mengeluh cegukan hingga berhari-hari kemudian ia dinyatakan positif COVID-19 tanpa disertai gejala lainnya.
Pasien tersebut masuk ke unit gawat darurat dengan suhu badan 37,3 derajat celcius dan nadi 96 denyut permenit. Dokter lalu melakukan mengindikasikan adanya masalah pada paru. Dikutip dari The Sun, ini merupakan laporan kasus pertama cegukan sebagai keluhan yang muncul pada pasien COVID-19.
5. Ruam di mulut
Dikutip dari Medical Xpress, dokter di Spanyol melaporkan bahwa pada beberapa kasus pasien COVID-19 mengalami gejala ruam berupa bintik-bintik kemerahan di bagian dalam mulutnya, ruam tersebut dikenal sebagai enathem.
Para ahli kulit di Amerika Serikat (AS) mengatakan virus COVID-19 yang berada di selaput lendir sudah sewajarnya bisa menyebabkan ruam di mulut. Mengutip dari jurnal Jama Dermatology, 6 dari 21 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki ruam di bagian mulut.
Usia pasien berkisar antara 40-69 tahun dan empat diantaranya perempuan. Menurut para peneliti, ruam ini bisa terjadi mulai dari dua hari sebelum gejala COVID-19 muncul hingga 24 hari setelahnya, dengan waktu rata-rata sekitar 12 hari setelah timbulnya gejala.
6. Diare dan muntah
Dr. Tom Waterfield dari Universitas Belfast, berpendapat perlu dipertimbangkanya memasukkan gejala diare, muntah, dan sakit perut ke dalam daftar gejala COVID-19, karena gejala tersebut bisa saja berpotensi membahayakan anak-anak.
Belfast kemudian melakukan penelitian terhadap 1.000 anak dengan usia rata-rata 10 tahun. Mereka diuji darahnya untuk mengidentifikasi apakah mereka terinfeksi COVID-19. Hasilnya, adalah 68 anak memiliki antibodi dengan demam yang paling umum.
Namun sebanyak 50 persen dari mereka ternyata positif terinfeksi COVID-19 tanpa menunjukkan adanya gejala. Sementara 13 anak mengatakan mereka mengalami diare, muntah, dan juga sakit perut.
(sidk)