DREAMERS.ID - Berbagai hasil penelitian terbaru menyebutkan adanya happy hypoxia syndrome, yang menjadi gejala tersembunyi dari terinfeksi virus corona dan bisa mematikan secara perlahan tanpa disadari.
Melansir Kumparan (2/9), Pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru (Internis Pulmonologist) FKKMK UGM, Sumardi menjelaskan dalam beberapa waktu terakhir ditemukan gejala corona baru yakni happy hypoxia syndrome pada beberapa pasien corona di tanah air.
"Pada orang yang mengalami happy hypoxia ini tampak normal atau biasa-biasa saja. Karenanya sering dinamakan silent hypoxia sebab terjadi perlahan dan lama-lama lemas dan tidak sadar," jelas Sumardi.
Happy Hypoxia sendiri merupakan kondisi di mana kadar atau saturasi oksigen yang rendah dalam darah seseorang, yang disebabkan oleh penjedalan, inflamasi atau peradangan pada pembuluh-pembuluh darah.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Namun orang dengan happy hypoxia kondisinya terlihat normal. Padahal penjadalan tidak hanya bisa terjadi di paru-paru, tetapi juga organ vital lain seperti ginjal maupun otak.Saat oksigen mulai berkurang, seseorang umumnya akan mengalami sesak napas. Pada tingkat terendah, kondisi tersebut bisa mengancam nyawa.
Untuk itu, pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit akan dipantau kadar oksigen dalam darahnya. Sumardi pun mengingatkan agar mereka yang isolasi mandiri untuk segera ke rumah sakit jika merasa kelelahan tanpa melakukan aktivitas berat.
Penulis studi penelitian Martin J Tobin yang merupakan dokter spesialis paru, mengatakan bahwa kondisi pasien dengan happy hypoxia syndrome sangat membingungkan dokter. Lantaran pasien merasa tetap nyaman, tidak terganggu sama sekali, bahkan bisa beraktivitas.
(mth)