DREAMERS.ID - Sejak virus corona menyebar dan memakan banyak korban jiwa, sejumlah pemeriksaan medis menjadi terhambat, salah satunya pengobatan untuk pasien kanker paru. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan pandemi Covid-19 menimbulkan beban ganda pada pengobatan pasien kanker paru.
“Problem-nya sekarang ini ada virus corona. Pandemi ini jadi beban di sistem pelayanan kesehatan, terutama pelaksanaan pada pasien kanker paru. Kenapa jadi beban ganda? Karena mereka [pasien kanker paru] bisa terinfeksi juga dengan virus corona,” kata Sekretaris PDPI dokter speasilis paru Erlang Samoedro dalam Lung Talks.
Pasien kanker termasuk dalam kategori yang memiliki risiko tinggi untuk tertular Covid-19 dan mengembangkan gejala yang parah. Hal ini dikarenakan pasien kanker memiliki sistem imunitas yang rendah sehingga lebih rentan terinfeksi virus.
Selain rentan terhadap virus corona, pasien kanker juga tidak bisa menjalani pengobatan seperti biasa. Untuk mencegah penularan, pasien harus melakukan konsultasi dengan dokter secara daring. Hanya tindakan seperti kemoterapi yang dapat dilakukan dengan prosedur protokol yang ketat.
“Sekarang semua pasien harus punya kontak dokter. Memang mohon maaf, kalau WA suka dibalas terlambat karena memang banyak sekali pasien yang juga kontak di WA. Untuk kemoterapi tetap harus ke rumah sakit,” kata dokter spesialis paru lainnya, Sita Laksmi Andarini dikutip dari CNN Indonesia.
(Rie127)