DREAMERS.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan generasi muda berusia 15 hingga 24 tahun mengalami peningkatan kasus positif COVID-19 di seluruh dunia. Dalam studi terungkap bahwa generasi muda dan remaja yang menggunakan vape atau merokok tujuh kali lebih mudah terinfeksi COVID-19.
Tak hanya lebih mudah untuk terinfeksi COVID-19 tetapi juga berisiko lebih tinggi untuk menularkan ke orang lain. Pasalnya, kebiasaan memakai vape dan merokok dapat menyebabkan banyak penyakit pernapasan seperti paru-paru.
Melansir laman Okezone, sebuah laporan dari para ahli medis pada Februari 2020 menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi menderita COVID-19. Bahkan, perokok yang merupakan pasien positif COVID-19 memiliki tingkat kematian lebih tinggi.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Meskipun penelitian tidak mengungkap alasan tentang bagaimana vaping dapat meningkatkan kemungkinan generasi muda terinfeksi, tetapi ada potensi karena cara kerja vape memengaruhi paru-paru dan sistem kekebalan tubuh manusia.Di mana vape dapat memfasilitasi transmisi COVID-19 saat vaporizer dipakai secara bergantian, dan juga perokok rentan terinfeksi karena aktivitas merokok menggunakan jari. Akibatnya, rokok terkontaminasi meningkatkan kemungkinan penularan virus dari tangan ke mulut.
Generasi muda pengguna vape dan perokok sebaiknya mempertimbangkan kembali kebiasaan buruk itu di masa pandemi COVID-19 ini. Karena bukan hanya menyebabkan risiko terpapar COVID-19, tentunya dapat terkena beragam penyakit berbahaya lainnya.
(bnt)