Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Apa Sih 'Mineral Rare Earth' yang Gencar Dibahas Luhut dan Prabowo?
25 Juni 2020 10:14 | 515 hits

DREAMERS.ID - Sempat terpapar viralnya topik dengan istilah rare earth atau logam tanah jarang belakangan? Topik ini mencuat setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu pekan lalu.

Keduanya, melansir CNN Indonesia, diketahui membahas potensi rare earth di Indonesia. Luhut mengatakan rare earth adalah komoditas mineral hasil ekstrak tin atau timah di mana komoditas itu disulap untuk campuran kebutuhan pembuatan magnet, elektronik hingga senjata.

"Kemarin saya juga bicara dengan Menhan (Prabowo Subianto), tin itu kita juga bisa ekstrak dari situ (tin) rare earth," ungkap Luhut, Senin (22/6).

Sayangnya, pengembangan industri pengolahan rare earth masih belum besar di Indonesia. Padahal potensinya cukup besar karena Indonesia adalah salah satu penghasil timah terbesar di dunia, tepatnya di Bangka Belitung.

Baca juga: Bandara Masa Depan! Changi Singapura Akan Bebas Paspor Mulai Tahun 2024

Hal ini juga tercermin dari belum ada harga acuan komoditas ini di dalam negeri. Saat ini, kata Luhut, harga rare earth mengikuti perkembangan pasar komoditas Singapura. Padahal, kini beberapa negara telah mengembangkan pengolahan rare earth sebagai kebutuhan industri. Antar alain adalah Cina, Amerika, India, Brasil, Australia hingga Malaysia yang punya cadangan rare earth.

"Sekarang saya bilang kenapa harga rare earth mesti ditentukan di Singapura, kenapa tidak di Indonesia?" katanya.

Namun, produksi terbesar ada di China. Totalnya mencapai 95 persen dari total produksi di dunia. Sementara cadangan rare earth di Negeri Tirai Bambu diperkirakan mencapai 36 juta ton atau setara 30 persen dari total cadangan di dunia sebanyak 99 juta ton.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan jika mineral semacam ini perlu dikembangkan di dalam negeri melalui hilirisasi dan larangan ekspor. Agar meningkatkan nilai tambah dari rare earth tersebut. Hilirisasi industri juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan pengembangan sektor industri yang selanjutnya memberi dampak positif pada perekonomian nasional.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio