DREAMERS.ID - Nama George Floyd menjadi perbincangan panas di dunia maya belakangan ini, hingga para selebriti dunia pun angkat bicara. George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas usai lehernya ditekan dengan lutut polisi.
Melansir detik seperti yang dilaporkan AFP (29/5), George mulanya ditangkap pada Senin (25/5) oleh polisi kota Minneapolis, AS, karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu senilai $ 20. Penangkapan Floyd itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral.
Dalam video itu, tangan Floyd diborgol dan kemudian dijatuhkan ke aspal oleh polisi. Seorang polisi menekan leher Floyd dengan lututnya, sembari memasukkan tangannya ke saku. Floyd mengeluh kesakitan dan sulit bernapas, "Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas.... Mama. Mama," ujarnya.
Floyd kemudian dibawa ke rumah sakit dan di sana ia dinyatakan meninggal dunia. Empat oknum polisi yang bertanggung jawab atas kematian Floyd kemudian dipecat pada hari Selasa (26/5). Namun, mereka masih bebas berkeliaran. Saudara Floyd menutut agar para tersangka dihukum.
Baca juga: Kanye West Digugat Rp 3,8 Triliun Oleh Keluarga George Floyd
Hal itu memicu kemarahan publik yang mealkukan penjarahan di sejumlah wilayah. Di dunia maya, tagar #BlackLivesMatter dan nama George Floyd pun menjadi trending hingga membuat sejumlah selebriti ikut beropini seperti Lauv hingga Anne Marie.Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet juga membuat pernyataan yang menuntut agar pemerintah Amerika Serikat mengambil tindakan serius atas kematian George Floyd, yang menambah deretan kasus pembunuhan orang Afrika-Amerika tidak bersenjata oleh petugas polisi AS.
"Saya kecewa harus menambahkan nama George Floyd ke nama Breonna Taylor, Eric Garner, Michael Brown dan banyak orang Afrika-Amerika tak bersenjata lainnya yang telah meninggal selama bertahun-tahun di tangan polisi. Orang-orang seperti Ahmaud Arbery dan Trayvon Martin yang dibunuh oleh anggota masyarakat yang bersenjata," ujarnya.
Michelle Bachelet menyatakan, "Otoritas AS harus mengambil tindakan serius untuk menghentikan pembunuhan seperti itu, dan untuk memastikan keadilan dilakukan ketika pembunuhan itu benar-benar terjadi," mengutip detik.
(mth)