Dreamland
>
Berita
>
Article

Usul Kontroversial Donald Trump untuk Bunuh Corona: Suntik Disinfektan

24 April 2020 13:00 | 1267 hits

DREAMERS.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump lagi-lagi melontarkan ucapan yang kontroversial. Baru-baru ini, Trump mengusulkan pencegahan virus corona (Covid-19) dengan cara menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh manusia.

Rupanya, usul Trump tersebut dikemukakan setelah Bill Bryan, kepala divisi sains dan teknologi di Department of Homeland Security memberi presentasi soal riset yang dilakukan timnya bahwa virus corona tidak hidup lama di temperatur yang lebih hangat dan lebih lembab.

"Virus ini mati paling cepat di sinar Matahari," cetus Brian, mengutip Detik. Trump kemudian menanggapi temuan itu dengan rasa penasaran apakah bisa 'sinar' dipancarkan ke dalam badan manusia untuk melibas COVID-19. "Coba kalian membawa sinar ke dalam tubuh, yang bisa kalian lakukan apakah dengan kulit atau beberapa cara lain dan saya pikir kalian mengatakan akan menguji hal itu juga," cetusnya.

Baca juga: Mantan Istri Donald Trump, Ivana Trump Meninggal Dunia

Selain itu, Trump juga mengutarakan ide suntik disinfektan untuk membersihkan corona yang bersarang di dalam tubuh. "Saya lihat disinfektan menghancurkannya dalam satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu dengan menyuntikkannya ke dalam?" tanya dia. "Seperti kalian lihat, (virus ini) menuju ke paru-paru, jumlahnya dahsyat ke paru-paru, jadi akan menarik untuk mengeceknya," tambah Trump.

Pernyataan Trump tersebut langsung menimbulkan kontroversi. Dr Vin Gupta, ahli paru-paru di AS, mengkritiknya, dengan mengatakan, "Gagasan menginjeksi tipe apapun produk kebersihan ke dalam tubuh adalah tidak bertanggungjawab dan berbahaya." "Malah hal itu adalah metode umum yang digunakan oleh orang-orang jika mereka ingin membunuh dirinya sendiri," tambahnya.

"Briefing Trump ini membahayakan kesehatan publik. Boikot propaganda. Dengarkanlah para pakar. Dan mohon jangan meminum disinfektan," cetus Robert Reich, profesor kebijakan publik di University of California.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio