DREAMERS.ID - Hingga kini belum jelas apakah ada kasus infeksi atau pasien virus corona (COVID-19) di Korea Utara. Karena dari pemberitaan terakhir, negara tersebut mengklaim tidak ada kasus COVID-19 karena langsung menutup perbatasan dan melarang asing masuk.
Namun kini, di Ibu Kota Pyongyang dilaporkan terjadi aktivitas panic buying dalam sepekan terakhir. Warga Pyongyang disebut panik berbelanja makanan pokok sehingga sejumlah toko kehabisan pasokan sembako, melansir Detik.
Aktivitas panic buying ini dilaporkan oleh portal berita yang khusus melaporkan isu Korut, NK News yang mengutip jika sejumlah orang yang tinggal di Pyongyang dan mampu berkomunikasi dengan dunia luar.
Panic buying terjadi karena langkah-langkah yang lebih ketat diterapkan selama pandemi COVID-19 dan tidak terkait laporan media-media asing soal kondisi kesehatan pemimpin Korut, Kim Jong Un yang dilaporkan memburuk.
Kekurangan pasokan pangan awalnya hanya terbatas pada buah-buahan dan sayuran impor sebelum akhirnya meluas pada baramg-barang lainnya. Harga makanan pokok di Korut melonjak dastis karena adanya panic buying ini.
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
Diketahui jika otoritas Korut menutup perbatasannya sejak Januari lalu saat jumlah kasus virus Corona di China, negara tetangganya, mulai meroket. Rezim Kim Jong-Un bersikeras mengklaim tidak ada kasus virus Corona di wilayahnya.Namun Komandan Pasukan AS Korea, Jenderal Robert Abrams mengatakan jika Amerika ‘cukup yakin’ tentang adanya kasus virus corona di Korut karena mendeteksi kurangnya aktivitas militer di negara tersebut.
Sementara itu laporan Radio Free Asia awal pekan ini menyebut kasus virus Corona sudah terkonfirmasi di Korut setidaknya sejak akhir Maret. Laporan ini didasarkan pada dua sumber yang dikutip Radio Free Asia, satu di Pyongyang dan satu di Provinsi Ryanggang, yang menyebut bahwa konfirmasi itu disampaikan sejumlah dosen Korut saat berbicara kepada organisasi-organisasi dan kelompok pengawas setempat.
Menurut dua sumber itulah otoritas Korut memberitahu warganya dalam sejumlah kuliah umum jika ada kasus-kasus virus coroa yang terkonfirmasi di negara tersebut dengan kasus paling awal terkonfirmasi pada akhir Maret meski jumlah pastinya tidak disebutkan.
Para dosen Korut itu menyebut kasus-kasus virus corona ada di tiga wilayah, yaitu Pyongyang, Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara.
(rei)