Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Mirisnya Cerita Karyawan Membuat Stiker Untuk Hand Sanitizer 'KW'
30 Maret 2020 23:00 | 1449 hits

DREAMERS.ID - Selain cuci tangan, penggunaan cairan antiseptik atau yang disebut hand sanitizer sangat dianjurkan di tengah pandemi virus corona seperti sekarang ini. Efeknya, hand sanitizer semakin langka, dijual dengan harga melambung, dan banyak pihak yang membuat dengan racikan sendiri.

Walau pun sudah ada anjuran jelas tentang bahan dan komposisi dari WHO, ternyata tetap saja ada oknum tak bertanggung jawab membuat hand sanitizer dengan asal yang tentu saja tidak dapat dipertanggungjawabkan efeknya.

Seperti cerita seorang karyawan di sebuah percetakan di Depok, Jawa Barat ini, melansir Kumparan, jika di tempatnya banyak pesanan sticker atau pun label nama hand sanitizer yang sayangnya sang pemesan tidak paham komposisi dalam produknya. Bahkan para pemesan hanya memberi contoh foto komposisi yang ada di produk terkenal, alias asal comot.

“Yang pesan ke tempat saya, cuman bilang gini ‘mas tulisan komposisinya ikutin merk ini aja’ sambil menunjukkan screen shoot di galeri handphone-nya, yang berarti dia sendiri enggak tahu kadar komposisi di produk hand sanitizernya," katanya.

“Saya tetap buatkan, saya enggak bisa nolak karena saya cuman karyawan, yang punya kebijakan menolak kan atasan saya, mungkin atasan saya belum kepikiran dengan dampaknya," lanjutnya.

Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura

Dalam seminggu, di tempatnya bekerja sudah memproduksi lima label hand sanitizer rumahan. Meski sebenarnya dalam hati, karyawan yang tak ingin disebutkan namanya itu khawatir komposisi dari produk tersebut tidak sesuai standar.

Ia pun menyampaikan keluh kesahnya ini di akun media sosial pribadinya. Dengan harapan, warga tidak asal membeli hand sanitizer produk rumahan secara sembarangan. Hal yang sama pun dikemukakan oleh freelancer desian label di Surabaya, Jawa Timur.

Ia mengatakan selama ini ia biasa menerima pesanan label untuk hand sanitizer untuk puskesmas di sekitar tempat tinggalnya. Namun belakangan, ia menerima pesanan dari seorang temannya yang meminta untuk dibuatkan label sebuah brand antiseptik ternama.

“Jadi ada teman saya pedagang musiman, minta dibuatkan label antiseptik mengikuti brand ternama, tanpa dia paham kaya apa yang penting ikuti label itu,” katanya. “Jadi diminta dibuatkan label kaya salah satu brand, saya enggak mau itu kan istilah nya “meng-kw-kan” nanti saya kena hak cipta, walaupun saya dibayar lebih besar dari biasanya,”

Untuk desain dan cetak label, biasanya ia mematok tarif Rp 100.000-Rp150.000. Namun untuk pembuatan label antiseptik pesanan temannya tersebut, ia berani dibayar hingga Rp 300.000. Meski bayarannya lebih besar, ia menolak hal tersebut.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio