DREAMERS.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada 115 warga yang dipantau terkait dugan virus Corona di ibu kota. Komisi IX DPR RI pun meminta Kementerian Kesehatan atau Kemenkes buka-bukaan soal data virus corona ini.
"Kita minta Kemenkes buka data-data, jangan masyarakat dininabobokkan, nanti kita terkaget-kaget," kata Wakil Ketua Komisi IX Nihayatul Wafiroh. "Kemenkes jangan menutup-nutupi data virus corona. Kita nanti akan mengecek ke Kemenkes soal data,"
Menurut Nihayatul, pemerintah tak perlu takut dengan penurunan jumlah wisatawan dan ekonomi Indonesia terkait penyebaran virus corona. Karena hal itu dinilai sudah konsekuensi dari penyebaran virus ini.
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
"Ini kan juga baru masuk kategori terduga, jadi jangankan 115, mau 1.000 orang pun juga sejauh dia terduga, kita memperlakukannya terduga bukan sebagi pasien COVID-19 kan. Jadi kalau dia betul-betul memang mau dia 10 orang pun kalau 1 orangnya terduga orangnya langsung dilokalisir dilakukan protokol sesuai dengan WHO dan sesuai dilakukan Kemenkes lakukan itu," sebutWakil Ketua Komisi IX lainnya, Melki Lana Lana."Sekarang ini, jangankan orang itu positif terduga ya, yang baru terduga saja dia langsung dikarantina, diobservasi di ruang khusus dipastikan dia sampai sembuh. Ini baru terduga loh, belom dinyatakan sebagai yang positif. Kalau positif penanganannya lebih ketat lagi, mungkin semua pernah bersentuhan dengan dia langsung dicek ya," imbuhnya.
Mengingat pernyataan Gubernur Anies sebelumnya yang mengatakan sudah memantau dan mengawasi warga terkait wabah virus corona. Ia mengatakan pihaknya juga telah mengeluarkan instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2020 untuk penanganan virus corona.
"Sekarang saya bicara Corona. Ada beberapa hal, sampai saat ini, selama satu bulan lebih di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan. Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan," ujar Anies via Detik.
(rei)