DREAMERS.ID - Dari yang banyak diberitakan sebelumnya, klinik aborsi ilegal Paseban yang beroperasi sejak 2018 telah menangani 1.623 pasien dan telah membunuh sebanyak 903 janin bayi. Tiga pelaku berhasil dibekuk, yaitu MM alias dokter A, RM dan SI.
Kini Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus klinik yang berlokasi di Senen, Jakarta Pusat ini. Polisi kini memburu dokter berinisial S dan total 50 bidan yang diduga menjadi sindikar praktik aborsi ilegal itu.
S adalah dokter yang sempat menggantikan peran tersangka MM ketika sedang mengalami gangguan kesehatan, lansir Suara.
Baca juga: Terungkap, Begini Tipe Mereka yang Aborsi di Klinik Paseban Dari Data Pasien
"Tapi sebelumnya sekitar satu bulan itu dia (dokter A) sendiri yang melakukan (aborsi). Kemudian, untuk menggantikan dia ini, dia merekrut satu mitra lagi namanya dokter S, dan ini yang kami sedang lakukan pengejaran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. "Hampir kurang lebih 50 bidan lagi, caranya adalah mereka mensosialisasikan masing masing menggunakan medsos, menggunakan nama kliniknya masing-masing,"Hingga berita ini ditulis, para janin bayi itu diduga dibuang ke dalam tangki septik. Lebih lanjut, tangki septik itu ditaburkan bahan kimia oleh pelaku agar janin-janin yang diaborsi mudah hancur. Janin usia satu-dua bulan biasanya lebih mudah hancur dengan bahan kimia. Karenanya, biaya operasional praktik aborsi ini mematok harga tarif lebih mahal untuk usia kandungan di atas dua bulan.
"Waktu kami lakukan pemeriksaan, para janin itu dibuang di septic tank. Caranya dengan menaruh bahan kimia untuk menghancurkan janin-janin itu, yang paling mudah itu janin satu atau dua bulan tidak terlalu kentara," kata Yusri.
"Rencana kami lakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa memang janin-janin itu ada di septic tank tersebut. Kami sudah mengambil sampel," lanjutnya. "Sudah 1632 pasien yang dia tangani, tapi yang dia aborsi sekitar 903 (janin) orang lebih,"
(rei)