DREAMERS.ID - Program berita SBS ‘Unanswered Questions’ telah merilis pernyataan mengenai siarannya pada 4 Januari lalu yang mengulas manipulasi chart atau sajaegi, di mana nama NU’EST W sedikit disebut dan memicu kecurigaan bahwa grup tersebut melakukan sajaegi.
Dalam episode tersebut, program ini menyiarkan wawancara dengan seorang pria yang menyatakan bahwa data pribadinya telah digunakan untuk tujuan sajaegi. Email yang ia terima untuk musik yang dibeli orang lain dengan akunnya diperlihatkan, dan lagu NU’EST W ‘Dejavu’ dapat dilihat sebagai lagu yang dibeli pada Juli 2018.
Pledis Entertainment kemudian merilis pernyataan resmi dan membantah bahwa pihaknya melakukan sajaegi serta menuntut permintaan maaf dari ‘Unanswered Questions’. Dan pada 6 Januari, program jurnalisme investigasi itu akhirnya menanggapi pernyataan Pledis.
Dalam pernyataannya, ‘Unanswered Questions’ mengatakan bahwa tim produksi menayangkan rekaman isi kotak masuk email setelah mengaburkannya (di-blur), namun satu frame (1/30 detik) luput dari pengaburan dan ternyata itu adalah lagu NU’EST W ‘Dejavu’.
Baca juga: Kontrak fromis_9 dengan PLEDIS Selesai Akhir Tahun Ini
Setelah episode itu disiarkan, Tim Streaming Digital NU’EST yang berisikan fans NU’EST mengungkapkan bahwa saat fans secara pribadi mendaftarkan akun di Genie Music untuk mengunduh lagu NU’EST, mereka menggunakan email acak dibandingkan email mereka sendiri, dan itu adalah emain milik informan yang muncul dalam penayangan. Tim Streaming Digital NU’EST mengklaim bahwa ini hanyalah kesalahan fans yang membeli lagu artis tersebut beberapa kali menggunakan email orang lain dan itu tidak terkait Pledis.“Jika ini benar, maka kami menyatakan penyesalan mendalam kami bahwa kecurigaan muncul karena penanganan rekaman yang buruk oleh produser. Selain itu, kami menyatakan penyesalan yang mendalam atas kesalahan fans karena telah berulang kali melalukan pembelian menggunakan email orang lain.”
Namun Pledis Entertainment nampaknya tak puas dengan penjelasan tersebut dan menanggapi balik dengan menyatakan, “Kami tidak dapat melihat pernyataan dari ‘Unanswered Questions’ sebagai permintaan maaf yang layak. Sangat disayangkan.”
Mereka melanjutkan, “Kami mengirim dokumen resmi hari ini kepada produser pagi ini juga untuk meminta permohonan maaf. Kami meminta tim produksi untuk mengakui kesalahan mereka, meminta maaf, dan melakukan koreksi terhadap laporan mereka. Akan sulit untuk mengatakan bahwa pernyataan yang dirilis telah memenuhi permintaan kami.”
(fzh)