DREAMERS.ID - Wilayah sekitar Jabodetabek kini sedang mengalami banjir besar, yang disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup deras pada saat malam pergantian tahun, Selasa (31/12/19) lalu.
Karena banjir tersebut, terdapat banyak kerusakan pada rumah-rumah warga, hingga kerusakan transportasi pribadi akibat teredam banjir yang mencapai 2 meter, dibeberapa wilayah. Tidak hanya merugikan secara materil, namun banjir di awal tahun 2020 ini dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, termasuk penyakit kulit akibat air banjir yang kotor.
Dilansir dari Wolipop, berikut ini merupakan beberapa penyakit kulit yang harus diwaspadai saat banjir hingga cara mencegahnya. Yuk simak dibawah ini!
Folikulitis
Folikulitis adalah kondisi kulit ketika folikel rambut mengalami peradangan, hal ini biasanya terjadi pada area tubuh yang memiliki rambut.
Baca juga: Pertama Kali dalam 20 Tahun, Lokasi Wisata Pulau Nami Terendam Banjir
Folikulitis memang tidak terlalu berbahaya, namun dapat meninggalkan sensasi gatal, nyeri, yang membuat tubuh menjadi tidak nyaman.Bila banjir lama surut, kemungkinan seseorang terkena dermatitis alergi juga semakin besar. Namun, tidak semua orang yang kebanjiran terkena dermatitis alergi. Ini terjadi pada orang-orang yang sensitif pada bahan-bahan tertentu saja.
Kutu air
Terkena air banjir atau genangan air sangat memungkinkan seseorang mengalami kutu air, apalagi jika berjalan di area banjir tanpa menggunakan pelindung kaki, seperti sepatu boots.
Selain itu, suhu yang lembab secara terus menerus juga memungkinkan jamur berkembang lebih cepat sehingga lebih berisiko terjangkit kutu air.
Eksim
Eksim kerap terjadi di musim hujan. Ini adalah dermatitis yang paling umum sehingga menyebabkan maserasi kulit di sela-sela jari kaki. Tapi eksim terjadi akibat kolonisasi bakteri sekunder, yang merupakan turunan dari infeksi jamur.
Untuk mencegah hal-hal tersebut, ada baiknya kamu memakai boots agar kaki terlindung dari air banjir. Jika sudah terpapar oleh air banjir, ada baiknya kamu langsung membersihkan bagian tersebut dengan air bersih dan sabun antibakteri.
Jika diperlukan, kamu dapat menggunakan produk skincare, seperti pelembap khusus, atau salep antialergi untuk meminimalisir penyebaran bakteri.
(Rie127)