DREAMERS.ID - Penggunaan vape atau rokok elektrik masih menggulirkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat. Penny Lukito selaku Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya mengatakan akan melarang penggunaan vape.
Setelah dinilai berbahaya bagi kesehatan akibat kandungan senyawa kimia didalamnya, pengguna vape menangkis hal tersebut dengan mengadakan kampanye sambil menampilkan hasil rontgen paru-paru mereka. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Jakarta dan juga Surabaya salah satunya dari Pentolan Vape Jawa Timut (PVJT).
"Kemarin untuk peserta yang sudah melakukan gerakan rontgen 219 orang. Dan untuk waiting list masih 90 orang. Dari 219 orang yang mengikuti kegiatan ini, 80 persen pure vaping dan 20 persen Hybrid (vape dan rokok). Namun semua hasil rontgen tidak ada sama sekali flek dan peradangan," kata Paijo selaku Vape Louder dan Pembina PVJT.
Baca juga: Waspada, Perokok dan Pengguna Vape 7 Kali Berisiko Terinfeksi COVID-19
Dirasa tidak memiliki dampak negatif seperti yang sudah disampaikan oleh BPOM, vaper malah merasa penggunaan rokok eletrik malah memberikan dampak positif bagi vaper lain."Dan menangkis isu-isu yang beredar di masyrakat umum. Rontgen sendiri dilakukan oleh vapers di seluruh Indonesia khususnya di Jatim ingin membuktikan bahwa paru-paru kami bersih walau kita vape selama beberapa tahun kebelakang sampai sekarang," tambahnya.
Tidak ingin salah langkah, saat ini Terawan selaku Menteri Kesehatan masih mengkaji beberapa masukan dari berbagai kalangan sebelum memberikan pendapatnya. Hal ini berbeda dengan sikap BPOM yang sudah berencana mengeluarkan perintah pelarangan vape.
"Nanti kita menampung dari semua lapisan masyarakat, apa yang mereka ini kan. Jangan malah menjustifikasi sesuatu untuk hal yang belum jelas," kata Menkes Terawan.
(mnc)