DREAMERS.ID - Para pegawai biasanya memprotes perihal gaji atau sejenisnya. Namun di Jepang, para pegawai memprotes sejumlah aturan kerja di perusahaan, terutama pekerja wanitanya. Karena salah satu larangan perusahaan Jepang yang dianggap tak wajar adalah wanita tidak boleh mengguakan kacamata.
Protes ini bergema di media sosial setelah ada tayangan yang mengungkap regulasi tersebut di TV Nippon. Dengan hashtag #KuToo, wanita ramai-ramai mengungkapkan protesnya.
Melansir Bloomberg via Detik, sejumlah wanita Jepang mengungkapkan jika bos mereka memaksa karyawatinya menggunakan softlens untuk mata minus. Alasannya, dilarang menggunakan kacamata karena penampilan jadi kurang menarik.
"Penekanan pada penampilan sering terjadi pada wanita muda yang menginginkan mereka untuk terlihat feminin. Hal ini sungguh aneh karena pria dibolehkan menggunakan kacamata, sementara wanita tidak," ujar seorang wanita.
Baca juga: [Exclusive Dreamers.id] DXTEEN Spill Deg-Degannya Pertama Kali Perform Di Depan NICO Indonesia!
"Aturan ini sungguh ketinggalan zaman," tulis salah satu netizen.Tak hanya par wanitanya, seorang selebriti Jepang, Yumi Ishikawa juga orang yang mendukung gerakan #KuToo. "Jika memakai kacamata adalah sebuah masalah di kantor, seharusnya hal tersebut juga berlaku untuk semua orang pria dan wanita," ungkapnya.
Gerakan #KuToo pada awalnya memprotes standar kecantikan di tempat kerja. Pada Maret lalu, hashtag ini pun ramai karena paksaan karyawati wajib menggunakan make-up. Tagar tersebut juga awalnya dibuat sebagai bentuk protes pada perusahaan yang mewajibkan menggunakan high heels tinggi.
#KuToo sendiri adalah kombinasi dari kutsu dalam bahasa Jepang yang diartikan sepatu, dan kutsuu yang artinya menyakitkan.
(rei)