Dreamland
>
Lifestyle
>
Article

Begini Cara Korea Selatan Atasi Kecanduan Gadget Pada Remaja

31 Oktober 2019 16:00 | 1077 hits

DREAMERS.ID - Korea selatan kini tengah menghadapi masalah kecanduan gadget yang pada umumnya terjadi pada anak remaja yang kesulitan untuk jauh dari gadget mereka.seperti yang diketahui teknologi di era modern kini semakin canggih hingga setiap orang merasa ketergantungan dengan gadget.

Salah satunya adalah yang di alami oleh seorang perempuan berusia 16 tahun asal Korea Selatan bernama Yoo Chae Rin  Pada pukul 4 pagi, dia sadar telah menggunakan smarthphone nya selama 13 jam. Padahal, kurang dari tiga jam lagi, dia harus sudah berada di sekolah. 

“Meski saya tahu kalau saya harus berhenti menggunakan ponsel pintar, tapi saya terus melakukannya”. ujar Chae-rin. 

Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah Korea Selatan menyelenggarakan kamp pusat detoksifikasi untuk remaja yang mengalami kecanduan gadget. Di pusat detoks ini, remaja akan dikumpulkan dan diterapi agar lepas dari masalah kecanduan gadget.

Korea Selatan sendiri merupakan negara yang memiliki teknologi smartphone tertinggi di dunia. Pada 2018, 98 persen remaja di Korea Selatan telah menggunakan smarthphone.

Berdasarkan penelitian Kementerian Sains dan Teknologi Informasi Korea Selatan, 30 persen anak muda berusia 10-19 tahun terlalu tergantung pada smartphone hingga membuat anak mengalami penurunan kontrol diri. Tahun ini, Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korsel menggelar 16 kamp pusat detoksifikasi untuk 400 siswa sekolah menengah. 

"Saya pikir mereka mengirim anak-anak ke sini [kamp pusat detoksifikasi] karena rasa putus asa mereka untuk mendapatkan bantuan ahli," ujar Direktur Pusat Konseling dan Kesejahteraan Pemuda, Gyeonggi-do, yang mengelola kamp untuk remaja di Provinsi Gyeonggi Utara, dikutip dari CNN

Di kamp detoksifikasi, remaja akan mengikuti sejumlah kegiatan seperti berburu, kesenian dan kerajinan tangan, serta olahraga. Mereka juga mendapatkan sesi konseling secara perorangan, kelompok, dan keluarga untuk membahas penggunaan telepon. Lalu, 30 menit jelang tidur, siswa akan melakukan meditasi. 

"Pada hari ketiga baru mereka bisa berubah. Mereka mulai senang bergaul dengan teman-teman," kata Yoo Sun Duk. 

Pusat detoksifikasi ini memberikan manfaat bagi remaja yang kecanduan telepon genggam. Chae-rin adalah salah satu peserta yang bisa lepas dari gadget. Biasanya, Chae-rin bisa menggunakan telepon hingga tujuh jam sehari. Setelah mengikuti pusat detoksifikasi, penggunaan gawai berkurang menjadi 2-3 jam perhari. 

"Sebelumnya, bahkan jika saya berpikir di kepala saya bahwa saya harus berhenti, saya tidak bisa. Tetapi sekarang, jika saya ingin berhenti, saya dapat segera berhenti." kata Chae Rin.

(Rie127)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio