Dreamland
>
Berita
>
Article

Derita Syndrom Langka, Tubuh Pria Ini Produksi Alkohol Selama Bertahun-tahun

30 Oktober 2019 08:00 | 819 hits

DREAMERS.ID - Seorang pria ditemukan dalam keadaan mabuk secara terus-menerus selama 6 tahun. Namun, kondisi ini tergolong dalam kondisi misterius, karena ia mabuk tanpa mengkonsumsi minuman beralkohol yang sifatnya memabukkan.

Setelah diperiksa, kondisi mabuk itu disebabkan karena ususnya yang memproduksi minuman keras. Pria berusia 46 tahun yang tidak disebutkan namanya itu didiagnosis menderita penyakit langka bernama Auto-Brewery Syndrome (ABS) atau sindrom 'penghasil bir otomatis'.

Dikutip dari Live Science, ABS merupakan kondisi yang menyebabkan bakteri di dalam usus mampu mengubah karbohidrat menjadi alkohol yang memabukkan. Kondisi tersebut akan meningkat saat orang itu mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula atau karbohidrat tinggi. Kasus langka yang menimpa pria itu dipublikasikan dalam jurnal BMJ Open Gastroenterology, belum lama ini.

Gejala pertama muncul pertama kali saat pria itu mengkonsumsi antibiotik pada tahun 2011 akibat cedera di ibu jari. Obat itulah yang diduga mengganggu mikrobioma usus, komunitas mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

Baca juga: Kenali Jenis-jenis Minuman Alkohol Populer dari Korea Selatan

Sejak saat itu, dia terus menunjukkan perilaku mabuk berat seperti sikap agresif, kurangnya kesadaran diri, dan rendahnya konsentrasi. Dia juga pernah ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk.

Hingga dokter menemukan sindrom tersebut, tidak ada yang percaya saat pria tersebut berkata tidak pernah minum alkohol. Karena faktanya, konsentrasi alkohol dalam darahnya tercatat dua kali lipat dari batas legal. Petugas kesehatan dan polisi pun juga tidak mempercayai bahwa dia tidak pernah minum sama sekali.

Untungnya, bibi sang pria memberi tahu kalau ada pria lain yang mengalami kasus serupa di Ohio. Mereka lalu pergi ke klinik di Ohio dan melakukan sejumlah pemeriksaan seperti tes tinja dan percobaan mengonsumsi karbohidrat. Pria itu lalu menerima terapi dari Richmond University Medical Center selama dua bulan. Terapi itu berhasil mengembalikan kondisinya menjadi normal.

(Rie127)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio