Dreamland
>
Berita
>
Article

Cafe di Tiongkok Tuai Kritikan Setelah Modifikasi Anjing yang Menyerupai Panda

29 Oktober 2019 16:45 | 895 hits

DREAMERS.ID - Kelompok pecinta hewan, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), meminta wisatawan baik lokal maupun asing untuk tidak mendatangi objek wisata yang menjual interaksi dengan hewan ‘modifikasi’ seperti yang dilakukan di sebuah kafe di Chengdu, Tiongkok.

Seperti yang dikutip dari Lonely Planet pada Sabtu (26/10), kafe bernama Cute Pet Games memiliki layanan bermain bersama dengan kawanan anjing berjenis Chow Chow yang telah ‘dimodifikasi’ agar terlihat seperti panda. ‘Modifikasi’ tersebut berupa pewarnaan bulu anjing, hingga bulunya berwarna hitam dan putih seperti panda.

Cafe ini berada di selatan provinsi Sichuan telah dibuka sejak bulan lalu. Sang pemilik mengatakan jika cafenya juga menyediakan layanan ‘memodifikasi’ anjing milik pengunjung hingga dapat memiliki warna seperti panda.

“Ada cara yang jauh lebih baik untuk menunjukkan sayang kepada panda daripada dengan menggunakan anjing sebagai pajangan dekoratif”. kata Lisa Lange, wakil presiden senior komunikasi di PETA Amerika Serikat.

“Anjing yang bulunya diwarnai terancam mengalami masalah kesehatan akibat terpapar bahan kimia, seperti masalah kulit, hidung, dan mata”. lanjutnya

Baca juga: Korea Selatan Resmi Larang Penjualan Daging Anjing Yang Sudah Dilakukan Beradab-Abad

Sebelumnya, objek wisata Pulau Monyet di Vietnam juga dikecam sebagai objek wisata yang mempromosikan kekejaman terhadap hewan liar. Di Pulau Monyet, monyet-monyet di haruskan untuk mengendarai sepeda motor, mengangkat beban, dan menembak bola basket dalam pertunjukan sirkus.

Pertunjukkan berakhir dengan seekor monyet dengan rok berenda berkeliling sambil mengumpulkan uang dari para penonton. Di tempat lain di pulau itu, pengunjung juga melakukan taruhan pada perlombaan monyet berenang.

“Monyet tidak bisa memilih untuk berjalan dengan kaki belakangnya, mengendarai sepeda, atau melakukan trik yang tidak berarti dan memalukan, mereka hanya belajar untuk takut apa yang akan terjadi jika mereka tidak melakukannya”. kata Jason Baker, wakil presiden kelompok perlindungan fauna PETA.

"Perusahaan perjalanan dan turis harus berhenti membeli tiket ke objek wisata kejam seperti Pulau Monyet ini," tambahnya.

Hingga kini terdapat sekitar 1.200 ekor monyet yang tinggal di pulau kecil itu, tempat eksperimen vaksin juga pernah dilakukan oleh para ilmuwan Soviet sebelum diubah menjadi objek wisata pada 1990-an.

(Rie127)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio